Balikpapan – Jajaran Polsek Balikpapan Utara berhasil
mengungkap kejahatan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang
melibatkan beberapa pelajar. Setelah melakukan pengintaian cukup lama,
pihaknya berhasil meringkus tiga orang anak baru gede (ABG) terkait
kasus curanmor yang dilakukan pada bulan November 2013 lalu.
Ya, wajah pendidikan di Kota Minyak lagi-lagi tercoreng. Pasalnya dua
dari tiga orang pelaku, masih berstatus sebagai pelajar SMP Ibnu Khaldun
yang lokasi berdampingan dengan Polsek Balikpapan Barat. Mereka ialah
Ap (15) warga Jl Sidomulyo dan Pr (15) warga Jalan Sepaku, Balikpapan
Barat. Keduanya terancam mengikuti jejak Hm (15), warga Jl Dahor,
Balikpapan Barat, ABG putus sekolah yang lebih dulu ditetapkan sebagai
tersangka.
Kendati umur mereka yang masih belasan, mereka tergolong cerdik
menjalankan aksi curanmor. Tersangka Hm sempat mengelabui orangtuanya,
terkait hasil sepeda motor curian yang sempat digunakannya sehari-hari.
Padahal motor Yamaha Jupiter MX dengan nomor polisi (nopol) KT 2231 YN
tersebut milik Adolf Christian yang sudah beberapa bulan lalu dilaporkan
hilang.
Hm berpura-pura meminta sejumlah uang kepada orangtuanya untuk membeli
motor bekas dari Ap. “Supaya tidak dicurigai dapat motor dari mana, saya
minta uang Rp700 ribu. Tapi hanya untuk alasan, terus uangnya saya
belikan handphone. Alasannya, motor itu saya beli dari Ap,” ujar Hm.
Dalih ingin memiliki sepeda motor pun berubah seiring jalan. Oleh Hm
dan Ap, satu per satu sparepart atau onderdil sepeda motor tersebut
malah dipreteli dan dijual. Ap yang ditanya hanya bisa tertunduk dan
terdiam. Dirinya mengaku jika dirinya tidak ikut terlibat dalam
penjualan onderdil motor tersebut.
“Yang jelas, saya tidak tahu menahu masalah motor itu Mas. Apalagi,
kebanyakan motor yang makai dia. Kalau tidak salah, uang tersebut dibagi
lagi sama temannya. Sepersenpun saya tidak mengambil uangnya,” ungkap
Ap.
Diakui oleh Hm, dirinya sudah menjual berbagai bagian motor tersebut.
Antara lain shock, tangki bahan bakar dan stang motor. Semua dijual
seharga Rp150 ribu per unitnya. Dan untuk velg beserta ban, Hm mengaku
menjual dengan harga yang lebih tinggi, senilai Rp250 ribu.
Kini kasus curanmor ini masih dalam pengembangan pihak kepolisian.
Termasuk mencari tahu peran meskipun ketiga tersangka mengaku baru
pertama kali dalam melakukan aksi curanmor, namun tidak menutup
kemungkinan jika ada aksi lain yang mereka lakukan.
“Kasusnya masih kami kembangkan, ada kemungkinan mereka terkait dalam
sebuah jaringan. Naun sampai saat ini belum ada bukti yang mengarah ke
sana. Yang jelas, kami masih melakukan pengembangan,” tandas Panit
Reskrim Polsek Balikpapan Utara, Ipda Hadi Purwanto.
DIKELUARKAN DARI SEKOLAH
Balikpapan Posmencoba mengonfirmasi tempat Ap dan Pr
bersekolah. Selain terancam mendapatkan sanksi pidana, mereka juga
terancam untuk dikeluarkan dari sekolah jika memang benar terlibat
tindak pidana. Hal ini ditegaskan oleh Kepala SMP Ibnu Khaldun Zainal.
“Kami akan melakukan pemanggilan orangtua, dan jika memang terlibat dan
mencemarkan nama baik sekolah, maka kami akan melakukan pengembalian
kepada orangtua mereka masing-masing,” pungkasnya. Sebelumnya, Selasa
(1/4), mengendus keberadaan seorang pelaku curanmor.
Pihaknya mendapati satu unit sepeda motor yang dicurigai merupaka hasil
pencurian. Tak ayal, pengintaian pun dilakukan. “Kami mendapat
informasi, jika motor itu sering terlihat di kawasan Sidomulyo,
Balikpapan Barat. Kami telusuri informasi tersebut dan ternyata benar.
Namun, kami tidak langsung melakukan penggerebekan,” ujar salah seorang
tim opsnal yang tidak ingin namanya dikorankan.(dep/rem)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"