Humas Polsek Balikpapan Barat, Kebakaran menimbulkan korban jiwa nyaris
terjadi. Warga lingkungan RT 39 Perum BTN, Gunung Empat, Kelurahan
Margomuyo, Balikpapan Barat mendadak gaduh setelah salah seorang
warganya berteriak kencang melihat api berkobar di lantai dua rumah yang
diketahui milik Siti Purwanti (63).
Ya, tadi malam sekira pukul 20.40 Wita, api berkobar setinggi lebih 7
dua meter terlihat di sudut lantai dua. Anehnya, anak-anak Siti Purwanti
yang berada di lantai satu tidak mengetahui jika api sudah membakar
sebagian rumahnya yang bernomor 34. Saat itu, mereka tengah
tidur-tiduran. Beruntung, di antara mereka ada yang mendengar teriakan
warga dari luar rumah.
Itupun, mereka belum menyadari jika kebakaran terjadi di rumahnya.
“Kita sudah tiduran di sini (menunjuk lantai bawah). Baru tahu ada
kebakaran dari tetangga yang teriak-teriak,” kata anak perempuan Siti
Purwanti.
Korban mengetahui kalau rumahnya terbakar ketika tetangganya berteriak
dan membangunkan mereka. Ketika kejadian korban panik, langsung
berusaha memadamkan api, yang lain sibuk menyelamatkan beberapa barang
berharga. “Bingung saya, ndak tahu lagi mau ngapaian,” katanya.
Warga yang melihat kebakaran langsung menghubungi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD), namun pergerakan petugas pemadam dianggap lambat
dan membuat kesal warga sekitar lokasi kejadian. Warga sekitar berusaha
mengambil inisiatif memadamkan api dengan alat seadanya. “Setibanya
petugas pemadam kebakaran, api sudah padam,” ungkap salah seorang warga.
Ketua RT 39, Samuel menjelaskan kebakaran terjadi 5 menit setelah
listrik padam. Tiba-tiba api menyala, setinggi tujuh meter. Diduga api
berasal dari stopkontak, kemudian menjalar ke dinding dan atap yang
terbuat dari asbes. Lokasi yang terbakar digunakan untuk mencuci dan
menjemur pakaian.
Sebuah mesin cuci di lokasi juga habis terbakar. “Yang memadamkan api
adalah warga, pemadam tiba di lokasi pada saat api dalam keadaan padam.
Kami pun belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran tersebut karena
masih dam penyelidikan petugas,” tambah Samuel.
Samuel juga mengakui, lambannya tindakan pemadam kebakaran. Samuel juga
memberi catatan khusus, karena ketika terjadi kebakaran yang
berkelanjutan atau tidak bisa dipadamkan warga, maka semakin banyak
warga yang menjadi korban kebakaran.
Ketua LPM Margomulyo, Syarifuddin juga mengimbau kepada masyarakat jika
terjadi kebakaran tidak datang ke lokasi untuk sekadar jadi penonton.
Kondisi ini bisa menghambat laju petugas pemadam menuju lokasi.
“Ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat, jika terjadi kebakaran mereka
datang berbondong-bondong menjadikan kebakaran tontonan menarik. Padahal
tanpa mereka sadari bahwa dengan kehadirannya dapat mengganggu jalannya
proses pemadaman,” terang anggota DPRD Balikpapan ini.
Selain mesin cuci dan sebagian bangunan, sejumlah pakaian yang tengah
dijemur juga ikut ludes. Beruntung kebakaran ini tidak menelan korban
jiwa dan kerugian materiil yang dialami tidak terlalu besar, hanya
berkisar dari Rp5 juta. “Ya untungnya warga cepat bergerak, rame-rame
memadamkan,” tambah Syarifuddin.(balikpapanpos)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"