SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Kamis, 12 September 2013

Bocah Asal Kalteng Ditangkap Ngelem

BALIKPAPAN POS - Seorang anak berusia 11 tahun yang mengaku bernama Bima diamankan di Mapolsek Balikpapan Barat  karena kedapatan sedang mabok lem di kawasan Kebun Sayur. Awalnya anak tersebut bersama dua orang temannya tengah asik menghisap aroma lem.


Namun, ketiganya kepergok anggota Brimob Polda Kaltim yang melakukan patrol. Dua orang langsung kabur, sementara Bima tak berkutik dan berhasil ditangkap. Saat diamankan di Mapolsek, Bima mengaatakan dia berasal dari Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng).


Ke Balikpapan, dia menyebut dibawa orang tak dikenal yang berkepribadian ganda, bencong alias waria. Baru dua bulan ini berada menetap di Balikpapan. “Saya dari Sampit, Kalteng, saya dibawa oleh bencong (waria) ke Balikpapan,” kata Bima, Rabu (11/9) kemarin.


Bima yang mengenakan koas berwarna ungu dan celana levis yang dipotong pendek mengakui pula kalau dirinya ditinggal oleh orangtuanya di Sampit. Makanya dia mau dibawa oleh seorang bencong ke Balikpapan. “Bapak sudah meninggal, saya ditinggal ibu saya yang pergi ke Madura,” lanjut Bima.


Saat ditanya apa yang dilakukannya selama dua bulan di Balikpapan, Bima menjawab, meminta-minta di jembatan penyebrangan orang (JPO) di depan Balikpapan Plaza (BC). Dia bercerita jika setiap malam dia tidur di depan salah satu restoran cepat saji. Tidak punya rumah untuk ditinggali. “Kerjanya minta-minta uang buat makan,” jawabnya dengan polos.


Dari keterangan yang didapat polisi, dia punya baran-barang seperti pakaian. Tapi disimpang di rumah temanya yang berada di kawasan Klandasan. Pihak Polsek Barat yang berkoordinasi dengan pihak Pemkot Balikpapan akan menyerahkan anak tersebut ke pihak Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos).


Kemarin, datang salah satu pegawai dari Disnakersos, Sukma ke Mapolsek Balikpapan Barat. Bima sendiri tidak diketahui tempat tinggal aslinya, Disnakeros sendiri berencana akan memasukan anak tersebut ke panti asuhan untuk mendapatkan pendidikan. Sebab, di Sampit, juga tidak ada alamat keluarganya yang jelas.


“Kita akan mencari tahu dulu keberadaan keluarganya di mana, jika memang tidak ada kita akan masukan panti asuhan agar dia mendapatkan pendidikan yang layak,” tandas Sukma.(pri)