BALIKPAPAN POS - Seorang anak berusia 11 tahun yang mengaku
bernama Bima diamankan di Mapolsek Balikpapan Barat karena kedapatan
sedang mabok lem di kawasan Kebun Sayur. Awalnya anak tersebut bersama
dua orang temannya tengah asik menghisap aroma lem.
Namun, ketiganya kepergok anggota Brimob Polda Kaltim yang melakukan
patrol. Dua orang langsung kabur, sementara Bima tak berkutik dan
berhasil ditangkap. Saat diamankan di Mapolsek, Bima mengaatakan dia
berasal dari Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ke Balikpapan, dia menyebut dibawa orang tak dikenal yang
berkepribadian ganda, bencong alias waria. Baru dua bulan ini berada
menetap di Balikpapan. “Saya dari Sampit, Kalteng, saya dibawa oleh
bencong (waria) ke Balikpapan,” kata Bima, Rabu (11/9) kemarin.
Bima yang mengenakan koas berwarna ungu dan celana levis yang dipotong
pendek mengakui pula kalau dirinya ditinggal oleh orangtuanya di Sampit.
Makanya dia mau dibawa oleh seorang bencong ke Balikpapan. “Bapak sudah
meninggal, saya ditinggal ibu saya yang pergi ke Madura,” lanjut Bima.
Saat ditanya apa yang dilakukannya selama dua bulan di Balikpapan, Bima
menjawab, meminta-minta di jembatan penyebrangan orang (JPO) di depan
Balikpapan Plaza (BC). Dia bercerita jika setiap malam dia tidur di
depan salah satu restoran cepat saji. Tidak punya rumah untuk
ditinggali. “Kerjanya minta-minta uang buat makan,” jawabnya dengan
polos.
Dari keterangan yang didapat polisi, dia punya baran-barang seperti
pakaian. Tapi disimpang di rumah temanya yang berada di kawasan
Klandasan. Pihak Polsek Barat yang berkoordinasi dengan pihak Pemkot
Balikpapan akan menyerahkan anak tersebut ke pihak Dinas Tenaga Kerja
dan Sosial (Disnakersos).
Kemarin, datang salah satu pegawai dari Disnakersos, Sukma ke Mapolsek
Balikpapan Barat. Bima sendiri tidak diketahui tempat tinggal aslinya,
Disnakeros sendiri berencana akan memasukan anak tersebut ke panti
asuhan untuk mendapatkan pendidikan. Sebab, di Sampit, juga tidak ada
alamat keluarganya yang jelas.
“Kita akan mencari tahu dulu keberadaan keluarganya di mana, jika
memang tidak ada kita akan masukan panti asuhan agar dia mendapatkan
pendidikan yang layak,” tandas Sukma.(pri)