SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Kamis, 08 Desember 2011

Diduga Tengkorak Tiwi

BALIKPAPAN-Warga Jl Soekarno Hatta Km 4 RT 67 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, digegerkan dengan penemuan tengkorak manusia, tepat di lokasi hilangnya Yunita Pratiwi  yang akrab disapa Tiwi  pada Selasa (7/12) kemarin.Tengkorak itu ditemukan sekira pukul 10.45 Wita.

Kuat dugaan, tulang belulang itu merupakan Tiwi, bocah 5 tahun yang dikabarkan hilang sejak 22 November 2011 lalu. Kecurigaan itu muncul selain lokasi penemuan tengkorak di lokasi hilangnya Tiwi, ditemukan pula gelang perak bertuliskan nama “Tiwi”. Gelang itulah yang terakhir kali dipakai oleh korban sebelum dinyatakan hilang di kawasan hutan tak jauh dari lokasi rumah orangtuanya, Jl Soekarno-Hatta Km 4 RT 67 No 100, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara.


Tiwi sebelum hilang, tengah bersama Serly (4) bermain sekira 20 meter dari rumahnya. Tak diketahui pasti bagaimana pastinya, bocah lucu  itu secara mendadak tak lagi terendus keberadaannya.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa Tiwi yang menghilang selama 15 hari kini ditemukan sudah dalam kondisi tak lagi berbalut daging? Apakah anak itu tewas kemudian dimangsa hewan buas sehingga kondisinya begitu mengenaskan?

Dari data yang dikumpulkan Balikpapan Pos, saat ditemukan, tengkorak berada di dalam semak belukar yang berjarak sekira 200 meter dari rumah Rustam dan Novi–orangtua korban. Padahal, sejak hilangnya bocah TK RA Sitti Aisyah itu, puluhan orang melakukan pencarian terhadap Tiwi. Ada habib yang membawa 50 santrinya, belasan ‘orang pintar’ dari Balikpapan dan Penajam Paser Utara, warga sekitar, kepolisian dari Polsek Utara, plus pasukan K-9 yang dilengkapi anjing pelacak.

Anehnya, semua upaya pencarian itu tak membuahkan hasil. Paranormal menyebut Tiwi disembunyikan makhluk gaib, ada yang menyebut wewe gombel, genderuwo, orang bersurban, dan lainnya. Sementara personel K-9 dengan anjing pelacaknya tak mampu mengendus keberadaan Tiwi karena korban telah lebih dari 12 jam hilang.

Saat Tiwi hilang, hanya ditemukan sepasang sepatu karet milik korban. Nah, dari lokasi penemuan sepatu itu, hanya sekitar 10 meter ditemukanlah tengkorak yang diduga kuat adalah Tiwi.

Posisi tengkorak itu berserakan di tengah rimbunan Pakis. Dilihat dari kerangka yang ada, bisa diperkirakan jika jenis kelaminnya wanita, ukuran tengkorak kecil sehingga kuat dugaan jika tulang belulang itu adalah bocah. Di tempat penemuan tulang pangkal kaki tidak dtemukan. Hanya tinggal tulang tengkorak kepala, tulang punggung, beberapa tulang rusuk, kedua tulang lengan, tangan, tulang pinggul, kedua tulang paha. Selain itu, ditemukan pula  pakaian berupa kaos dan celana pendek berwarna kusam menyatu dengan tanah.

Penemuan tengkorak itu berawal ketika La Juma  (45), warga RT 67 bersama istrinya, Wa Ambe (40) menuju kebun Pakis. Keduanya bermaksud memetik Pakis untuk dijadikan sayuran makan siang. Saat melintas, tiba-tiba mereka mendapati tengkorak kepala manusia dan potongan tulang lainnya.”Istri saya yang pertama kali lihat, saya juga kaget,” kata La Juma saat di Mapolsek Utara.

Diakui Kakek bercucu ini, ketika mendapati apa yang juga dilihat oleh istrinya ia awalnya mengaku tak percaya.”Saya sempat teriak, betul kah ini tengkorak manusia,” ucap La Juma yang kemudian melapor ke Mapolsek Utara.

Dia menambahkan, bau menyengat dari bangkai tidak pernah tercium oleh La Juma maupun Wa Ambe yang selama ini kerap seliweran di sekitar lokasi penemuan tengkorak.”Ndak ada bau bangkai, kalau pun ada pasti kecium. Apalagi bangkai manusia pasti bau sekali,” ungkapnya.

 Mendapati laporan warga, Unit Identifikasi dan Unit Reskrim Polsek Balikpapan Utara langsung datang ke lokasi dan melakukan olah TKP. Tak kurang satu jam, seluruh tulang dikumpulkan. Tak kurang 7 ciri didapat dari proses identifikasi.

 Menurut Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Andrias Susanto, pihaknya telah memeriksa beberapa saksi di lokasi kejadian. Namun, kematian korban belum diketahui berikut identitasnya.”Pokoknya semua dalam proses penanganan, kita menunggu hasil forensik dulu,” kata Sabar saat berada di TKP.

Lanjut Kapolres, terkait penemuan gelang yang diketahui selama ini selalu digunakan Tiwi bahkan saat korban dikabarkan menghilang. Gelang itu belum dapat menjadi acuan jika tengkorak adalah benar Tiwi.”Kita tunggu saja hasil uji forensik, kalau sudah tes DNA baru bisa dikatakan tengkorak itu adalah Tiwi,” pungkas Sabar. Begitu pula saat disinggung jika benar Tiwi mengapa sudah berbentuk tengkorak padahal baru sekira 15 hari menghilang. Kapolres enggan berkomentar lebih lanjut. Ia menyerahkan sepenuhnya pada hasil DNA nantinya.

 Petugas kemudian membawa tengkorak ke ruang Mortuary Rumah Sakit Kanujoso Balikpapan. Namun, dari kabar yang diperoleh, proses autopsy terhadap tengkorak belum dapat dilakukan, sebab salah seorang dokter uji forensik tengah berada di luar kota.

Sementara itu situasi rumah Rustam dan Novi, orang tua Tiwi dipenuhi kerabat dan keluarga korban. Meskipun belum dapat dipastikan kebenaran siapa identitas tengkorak itu, kerabat korban sudah meyakini jika tengkorak tersebut adalah benar tubuh Tiwi yang selama ini menghilang.

“Percuma cari paranormal, orang pintar. Katanya Tiwi masih hidup, ternyata sudah jadi tengkorak,” ucap salah seorang keluarga Tiwi sembari menangis ketika berbicara melalui telepon.

Rustam sendiri sekira pukul 15.00 Wita juga terlihat berada di Mapolsek Utara bersama Novi, istrinya. Mengenakan pakaian muslim berwarna krem muda, Rustam yang bekerja sebagai petugas sekuriti komplek perumahan tak mau berkomentar.(balikpapan_pos)