SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Kamis, 08 Desember 2011

Tiwi Dibunuh Diluar TKP

POLISI tidak mau bertindak gegabah untuk menyimpulkan apakah tengkorak yang ditemukan warga di area hutan pakis berjarak 200 meter dari tempat tinggal orangtua Tiwi-bocah yang menghilang secara misterius. Selain kondisi tengkorak yang tak lagi utuh, lokasi yang sudah berulang kali disisir oleh warga, polisi, puluhan orang pintar, pertanyaan yang belum terjawab lainnya benarkah tengkorak itu adalah Tiwi? Kalau benar Tiwi, bagaimana ia bisa tewas? Adakah tindak kekerasan atau dengan kata lain Tiwi dibunuh, kemudian jenasahnya dibuang ke hutan.


Sherli, bocah berusia 4 tahun yang terakhir kali bermain bersama Tiwi saat diperiksa di Mapolsek Balikpapan Utara sempat mengaku melihat sesosok pria yang membekap mulut Tiwi dan membawanya pergi. Namun, orangtua Tiwi, Rustam dan Novi sama sekali tidak percaya jika Tiwi diculik, Buktinya, ada sepasang sepatu milik Tiwi yang ditemukan di hutan. Apalagi sepatu karet berwarna oranye itu posisinya rapi.  

Semua dugaan yang mencuat atas kematian Tiwi belum mau dijawab secara tuntas oleh kepolisian. Bahkan Polres masih hati-hati menyimpulkan kebenaran tengkorak itu adalah Tiwi yang telah menghilang seakan di telan bumi selama 15 hari lamanya.

Jangankan menyimpulkan temuan tersebut adalah sisa jasad Tiwi, polisi juga belum memutuskan apakah korban benar-benar dibunuh atau ada penyebab lain yang wajib dibuktikan. Sehingga kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.

Kurang lebih 2 jam, puluhan polisi menyebar di areal hutan kebun pakis, lokasi ditemukannya tengkorak yang berserakan. Mereka sudah punya tugas masing-masing untuk menggali data, ada pula konsentrasi di titik tempat kejadian perkara (TKP). Anehnya lagi, dari titik tengkorak ditemukan kendati sudah tertutup semak belukar, lokasi itu dekat dengan jalan setapak yang sering dilalui warga sekitar.

Ada kejanggalan yang ditemukan aparat di lokasi yakni sedikit pun tidak tercium aroma bau bangkai menusuk seperti halnya pada kasus temuan mayat-mayat sebelumnya. Tengkorak juga seperti sengaja ditutup-tutup semak belukar serta bagian kepala dibiarkan tampak terlihat.

Busana putih sudah berlumpur jenis rok lebar motif garis berlipat dan baju kain warna merah putih berbunga juga posisinya tidak menyatu dengan tulang.

Baju berukuran yang dipakai anak-anak seusia Tiwi itu setengahnya tertanam di tanah berlumpur diatas tengkorak. Kondisi titik tengkorak berada di bawah tanah  jurang pendek setinggi 1,5 meter, persis di kayu balok ulin berukuran 10X10 sentimeter yang tertancap di tanah.

Apalagi dari titik tersebut ada beberapa  rumah warga jaraknya kurang dari 100 meter. Sehingga apabila ada yang mencurigakan maupun ada timbul aroma tak sedap pasti akan tercium dari rumah warga maupun yang melintas di jalanan setapak ini.

“Jalanan ini sering dilalui, tapi kok ndak ada yang pernah lihat (tengkorak, Red) Bahkan saat dikabarkan hilang kami mencarinya juga di sini selama belasan kali, tapi tidak ada tengkorak makanya saya bingung kok bisa ada tengkorak di sini,” kata Burhan warga sekitar dengan wajah yang terlihat kebingungan.

Minimnya petunjuk di lokasi kejadian membuat jajaran unit Identifikasi Satreskrim Polres Balikpapan dan unit Reskrim Polsek Balikpapan Utara esktra kerja keras menggali informasi. Dari jalanan utama serta dari arah seluruh penjuru menuju ke titik tengkorak ditelusuri kembali oleh petugas.

Sebab, dari lokasi ini, dapat menuju arah Jl MT Haryono, Pasar Butun serta Jl Pattimura dekat terminal Bus Batu Ampar. Ada pula jalanan setapak berlumpur jarang dilalui warga dapat tembus menuju kawasan dua jalan utama tadi.

“Selain menggali informasi, kami juga fokuskan dulu kebenaran jika ini memang benar tengkorak Tiwi melalui serangkaian tes Fornesik dan uji DNA,” urai Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono yang tengah sibuk mengomandoi anggotanya di TKP.

Analisa terburuk, kemungkinan Tiwi jika memang benar diculik dan dibunuh, dipastikan pelakunya mempunyai kelainan maupun dendam sehingga tega menghabisi nyawa anak perempuan ini  secara menggenaskan. Lantas, usai dibunuh di lokasi lain, jenazahnya yang sudah tersisa tengkorak dibuang di lokasi tak jauh dari rumahnya yang mudah terlihat oleh warga.

Kalau pun dibunuh dan langsung dibuang di lokasi, tidak mungkin. Sebab, seluruh saksi termasuk warga tidak pernah mencium aroma tak sedap serta saat dilakukan pencarian secara rutin juga tidak ditemukan tanda-tanda tengkorak.

“Kami belum simpulkan sampai ke arah sana, kami konsentrasi dulu mencari bukti, penggalian informasi termasuk penyelidikan kebenaran tengkorak itu milik almarhum Tiwi,” jawab kapolres.(balikpapan_pos)