BALIKPAPAN, Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kembali maraknya kasus kejahatan dan penipuan yang terjadi via anjungan tunai mandiri (ATM). Untuk mengantisipasi hal itu, Polsek Balikpapan Utara telah mempersiapkan para petugasnya untuk mengamankan daerah-daerah rawan pembobolan ATM khususnya di wilayah Balikpapan Tengah dan Utara.
Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik melalui Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Andrias Susanto menerangkan, untuk memberantas kejahatan seputar pembobolan ATM itu pihkanya kini tengah mengusut sindikat kejahatan ATM.
“Kami menduga bahwa kejahatan seputar ATM ini merupakan sindikat yang sama dengan yang terjadi di daerah-daerah lainnya. Oleh karena itu, kami sudah menjalin kerja sama untuk mempersempit ruang gerak,” katanya kemarin.
Modus-modus kejahatan ATM yang banyak terjadi saat ini, yaitu berpura-pura membantu nasabah yang sedang bertransaksi di mesin-mesin ATM, atau membobol mesin secara langsung. Dan kasus terakhir, menimpa seorang wanita dengan kerugian sekira Rp 9 juta.
Rekaman kamera close circuit television (CCTV) yang terpasang di tiap mesin ATM sebenarnya dapat menjadi petunjuk kepolisian mengungkap siapa pelaku. Dalam hal ini pihak bank terkait dapat membantu dan mendukung kerja sama dengan kepolisian, “Keperluan rekaman atau identitas apa saja yang menyangkut penyelidikan sangat penting untuk membantu penyelidikan,” tandas Andrias.
Salah satu pengguna ATM, Sigit, warga Jl Soekarno Hatta KM 2, Balikpapan Utara mengatakan, stiker hotline yang tertera di setiap ATM sangat sulit dibedakan antara asli dengan yang palsu. Sebaiknya, pihak bank terkait melakukan sosialisasi kepada nasabah terkait kondisi ini.
“Terus terang kalau saya mengalami ATM yang tertelan pastinya menelepon hot line yang ada. Tapi dengar ada yang palsu saya jadi khawatir. Yang asli mana yang palsu mana,” katanya.
Sementara itu, Area Manager Bank Mandiri cabang Balikpapan, Rudhy Dharma menuturkan, korban bisa saja melacak pelaku melalui nomor rekening karena berdasarkan informasi yang dihimpun harian ini, sebagian dana yang dikuras ditransfer ke nomor rekening yang juga kebetulan dari Bank Mandiri. “Bisa, sepanjang korban melapor ke bank disertai dengan surat keterangan dari pihak kepolisian. Kami tidak bisa memblikor rekening pelaku karena sampai saat ini belum ada laporan dari nasabah,” ucapnya bersemangat.
Ia pun menyarankan agar nasabah yang menjadi korban, segera ke kantor cabang yang bersangkutan untuk ditindak lanjuti. “Masalah uangnya bisa kembali atau tidak di luar tanggungjawab bank,” ujarnya mengingatkan. Sementara menyikapi kejadian yang menimpa nasabahnya ini, pihaknya akan memperbarui lembaran informasi call center yang resmi berbentuk stiker yang ditempatkan di bilik-bilik mesin ATM. Ukurannya pun akan dibuat lebih besar dari stiker semula dan jumlahnya pun akan diperbanyak dari edaran sebelumnya.(balikpapan_pos)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"