SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Rabu, 20 April 2011

Mucikari Tewas Dirampok

BALIKPAPAN-Lokalisasi Manggar Sari yang dinyatakan ditutup berdasarkan surat walikota Balikpapan ternyata kembali beroperasi. Ini sudah kesekian kalinya lokalisasi Manggar Sari buka. Bahkan beberapa waktu lalu sempat dilakukan pembongkaran paksa, namun tetap saja tempat pelacuran di wilayah Balikpapan Timur itu masih beroperasi.


Bukanya lokalisasi Manggar Sari diketahui dari kematian seorang mucikari. Wanita bertubuh sintal itu tewas di dalam kamar wismanya. Mujiati (45), warga Jl. Manggar Damai No 56 RT 15 meninggal dengan kondisi wajah mengenaskan. Wajahnya kiri dan kanan lebam biru tak beraturan. Dua tangannya terikat bersilang ke perut dengan lakban berwarna kuning. Seluruh perhiasan emas yang biasa dikenakannya raib tak tersisa.

Informasi yang berhasil dihimpun harian ini, peristiwa yang menggegerkan warga di kawasan prostitusi illegal itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. Tak ada saksi mata. Mujiati tewas di tengah hiruk-pikuk musik dangdut koplo di wisma miliknya.

Keterangan dari para saksi menyebutkan, sekira pukul 12.00 Wita, ada beberapa tamu yang datang ke wisma tersebut. Tamu memesan minuman keras jenis bir. Di wisma saat itu ada tiga orang anak buah Mujiati. Mereka adalah Ayu (21), Chintya (24) dan Sri (23).

Ketiga orang itu melayani tamu. Tamu meminta dihidangkan minuman keras jenis Bir. Saat itu, Mujiati sedang berada di dalam kamar. Begitu pesanan minuman dihidangkan, tiga orang wanita tuna susila (WTS) itu sibuk melayani tamu-tamu itu. Acara minum-minuman dilakukan di bar kecil yang terdapat di ruang depan wisma. Bar tempat minum itu letaknya hanya berjarak beberapa meter dengan kamar-kamar mesum wisma tersebut.

Acara minum-minuman diselingi dengan musik dangdut khas lokalisasi. Tak sampai satu jam, minuman di atas meja habis. Tamu meminta minuman tambahan. Dua WTS, Ayu dan Chintya beranjak dari duduk dan menuju ke kamar tempat Mujiati berada. Untuk membuka botol minuman tambahan, harus atas izin dari sang pemilik wisma.

Dua wanita itu mengetok pintu kamar. Satu ketokan, dua ketokan, hingga beberapa kali ketokan tak ada balasan dari dalam. Penasaran, mereka inisiatif membuka pintu triplek. Alangkah kagetnya dua orang itu begitu pintu dibuka, nyonya mucikari mereka tergeletak di lantai, persis di samping ranjang kamar.

Ayu dan Chintya panik. Spontan keduanya berlari keluar kamar. “Ibu kesurupan… ibu kesurupan,” teriak mereka sambil terus lari ke luar wisma.

Kehebohan terjadi. Warga yang mendengar teriakan spontan berdatangan ke wisma yang berada di sudut jalan itu. Beberapa warga masuk ke dalam kamar. Di atas lantai, tubuh Mujiati tergeletak. Wanita bertubuh subur itu mengenakan gaun berenda berwarna hitam dipadu celana jeans warna biru.

Wajah wanita asal Blitar itu lebam biru tak beraturan. Dua matanya bengkak bekas dipukul. Bengkak paling parah terdapat di mata sebelah kanan. Tidak hanya itu, kondisi dua tangannya juga terikat lakban. Tangannya diikat lakban dalam posisi bersilang di atas perut.

Oleh warga, tubuh Mujiati yang tergeletak di atas lantai diangkat dan diletakkan di atas ranjang. Warga juga langsung menelepon Mapolsek Timur dan melaporkan kejadian tersebut.
Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono melalui Kapolsek Balikpapan Timur AKP JA. Saragih menuturkan, informasi kejadian itu diterima sekita pukul 13.00 Wita. Anggotanya langsung meluncur ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Untuk sementara, dia belum bisa memastikan penyebab kejadian tersebut. “Anggota sedang bekerja menghimpun keterangan baik di tkp maupun keterangan saksi. Kasus ini ditangani Polsek Timur dibackup Polres” jawab Sabar ditemui di lokasi kejadian.

Kapolsek Timur menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Informasinya masih sepotong-potong. Rangkaian informasi itu akan kami simpulkan dan kemudian kami kembangkan,” kata Saragih dikonfirmasi Balikpapan Pos di kantornya kemarin.

Begitu mendengar peristiwa tersebut, polisi langsung bergerak cepat. Unit Reserse dan Kriminal Polsek Timur langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi kejadian dibersihkan. Polisi memanggil tiga wanita penghibur yang menjadi anak buah Mujiati. Ketiganya diamankan ke Mapolsek untuk diminta keterangan.

“Mereka punya informasi yang sangat berharga. Anggota saya sedang menggali informasi tersebut,” tutur Saragih.

Polisi sendiri belum mau mengiyakan motif pembunuhan terhadap Mujiati. Apakah karena perampokan atau ada penyebab lain. Mengenai perhiasan milik korban yang sebelumnya dipakai dan tak ada lagi, polisi masih berusaha untuk mendalaminya.

Oleh polisi, jenazah Mujiati dibawa ke Mortuary RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan. Sekitar pukul 19.30 Wita, jenazah tersebut di-autopsi. Polisi ingin mendapatkan kepastian penyebab kematiannya. Sampai berita ini dibuat malam tadi, polisi belum mengeluarkan pernyataan perihal penyebab kematian Mujiati. (balikpapan_pos)

Posting Komentar


"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"