SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Rabu, 20 April 2011

Jenazah Mujiati Dibawa Ke Blitar

BALIKPAPAN-Jenazah muncikari korban perampokan disertai pembunuhan di Manggar Sari Balikpapan Timur, Mujiati, pada Selasa (19/4) dibawa ke kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur. Suami korban mengantarkan langsung jenazah istrinya menggunakan penerbangan pagi.


Begitu selesai menjalani autopsy di RSU Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, jenazah Mujiati langsung dibersihkan oleh keluarganya di rumah sakit. Kemarin, pagi-pagi sekali, jenazah dibawa ke Bandara Sepinggan Balikpapan. Wanita pemilik salah satu wisma di lokalisasi Manggar Sari itu terbang dari Balikpapan sekira pukul 06.00 Wita. Penerbangan menuju Surabaya lalu melanjutkan dengan jalan darat ke Blitar.

Seperti diketahui, muncikari lokalisasi Manggar Sari tewas di dalam kamar wismanya. Mujiati (45), warga Jl. Manggar Damai No 56 RT 15 meninggal dengan kondisi wajah mengenaskan. Wajahnya kiri dan kanan lebam biru tak beraturan. Dua tangannya terikat bersilang ke perut dengan lakban berwarna kuning. Seluruh perhiasan emas yang biasa dikenakannya raib tak tersisa.

Polisi sendiri belum mengungkap hasil autopsy terhadap jenazah korban. Hasil autopsy juga belum keluar. Namun, menurut polisi, Mujiati tewas karena benturan keras benda tumpul di kepala dan wajahnya. Bagian wajah Mujiati lebam biru. Dua matanya bengkak terkena pukulan. Selain itu, di bagian belakang kepalanya juga terdapat bekas pukulan. Kuat kemungkinan, kepala korban dihantamkan ke lantai.

Sementara, pantauan harian ini pasca pembunuhan tragis itu, lokalisasi Manggar Sari sepi. Kemarin, tak ada lagi dentuman musik dangdut koplo. Tak ada juga pengunjung yang keluar masuk kawasan lokalisasi illegal tersebut. Rumah milik Mujiati yang juga dijadikan wisma masih terpasang garis polisi.

Manggar Sari mendadak sepi. Sebelumnya, kawasan lokalisasi yang menjadi langganan operasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) itu tetap buka meski dilarang pemerintah. Buktinya, ketika kejadian pembunuhan itu terjadi, kawasan Manggar Sari sedang berpesta. Suara jeritan Mujiati dari dalam kamar tenggelam dengan dentuman dangdut koplo yang keluar dari sound system wisma.

Kapolsek Balikpapan Timur AKP AJ Saragih menuturkan, rumah itu memang masih menjadi area bersih. Polisi masih akan melakukan penyelidikan dari dalam rumah tersebut. Petunjuk-petunjuk berharga masih terdapat di dalam rumah tersebut. Jadi, rumah itu akan dipasang police line sampai nanti dianggap bahwa sudah tak ada petunjuk dari dalam rumah tersebut.

“Kita masih lakukan olah TKP di dalam rumah. Ini penting untuk mencari petunjuk berharga,” kata Saragih kemarin.

Secara terpisah Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Gendut Supriyanto menuturkan, informasi tentang pelaku memang masih sepenggal-sepenggal. Anggotanya bekerja keras untuk melakukan penyelidikan. Kasus tersebut tetap ditangani oleh Polsek Balikpapan Timur, tetapi Polres Balikpapan mem-back up penuh.

“Kita membantu penuh penyelidikannya,” kata Gendut – panggilan akrabnya kemarin.

Lima saksi yang diperiksa oleh polisi adalah tiga orang anak buah Mujiati dan suami korban. Dari keterangan lima saksi itu, semuanya belum mengarah kepada tersangka. Jadi, polisi sama sekali belum mengantongi nama atau petunjuk yang mengarah ke pelaku. Hanya, keterangan dari salah satu anak buah Mujiati yang dijadikan pegangan polisi untuk mengungkap kasus tersebut.

Gendut menuturkan, polisi belum bisa memastikan apakah pelaku kenal dengan korban atau belum. Dari keterangan saksi, kemungkinan memang korban kenal dengan pelaku. Namun, polisi tak mau terjebak melakukan penyelidikan terhadap orang dekat korban saja. Pengembangan penyelidikan tetap mengarah kepada orang di luar korban.

Gendut melanjutkan, polisi juga masih mendata berapa kerugian korban. Sebab, yang tahu persis detail barang milik korban adalah suaminya sendiri. Saat ini, Slamet–suami korban–sedang mengantarkan jenazah istrinya itu ke kampung halamannya di Blitar.

“Dari informasi saksi memang korban menggunakan perhiasan. Kita belum tahu berapa jumlahnya. Suaminya kan masih mengantarkan jenazah istrinya ke kampungnya,” ucap Gendut.

Dia menuturkan, pihaknya juga tak mau terlalu dini menyimpulkan bahwa kematian Mujiati karena perampokan dan pembunuhan. Semuanya masih dikembangkan. Anggotanya semua sedang berada di lapangan untuk mencari informasi.

“Masih belum bisa disimpulkan apakah ini perampokan disertai pembunuhan atau murni pembunuhan dan menggunakan kedok perampokan. Semuanya masih samar. Tunggulah kita lakukan penyelidikan dulu,” kata pria ramah tersebut.(balikpapan_pos)

Posting Komentar


"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"