BALIKPAPAN–Akhir-akhir ini Balikpapan sering terjadi kejahatan perampokan sehingga membuat warga waswas. Bahkan beberapa korban dilarikan ke rumah sakit karena dihajar perampok. Nah, ada kabar bagus terkait kejahatan tersebut. Jajaran Polresta Balikpapan menangkap komplotan perampok besar. Komplotan itu diringkus ketika sedang berada di di Bandara Sepinggan, sesaat sebelum naik ke pesawat Merpati Nusantara Airlines, tujuan Balikpapan-Makassar.
Delapan orang anggota komplotan itu diringkus tanpa perlawanan, malam tadi. "Ini hasil penyelidikan panjang. Alhamdulillah, mereka berhasil kami ringkus. Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka bukan cuma beraksi di Kota Balikpapan, tapi adalah pelaku antarpulau dan antarprovinsi. Saat ini terus kita kembangkan penyelidikan, termasuk berkoordinasi dengan kepolisian di daerah lain," ujar Kapolresta Balikpapan AKBP A Rafik, kepada harian ini malam tadi.
Komplotan yang ditangkap Satreskrim Polresta Balikpapan itu berasal dari Medan. Di Balikpapan, komplotan itu pernah beraksi di tiga tempat. Masing-masing pembobolan brankas di kantor PT Sukanda Jaya Jl Marsma Iswahyudi, Sepinggan, Kantor Q-Bic di kawasan Balikpapan Utara, dan Gudang Biskuat di kawasan Kariangau. Sementara di luar daerah, komplotan ini diduga sudah beraksi di puluhan tempat di berbagai kota besar di sejumlah provinsi.
"Dari keterangan sementara, untuk di Kalimantan saja, mereka beraksi di Kaltim dan Kalsel. Di Kaltim antara lain di Balikpapan, Tanah Grogot, dan di Samarinda. Untuk di Samarinda, terakhir mereka beraksi di dua lokasi di komplek Pergudangan, menggondol uang senilai Rp220 juta," tegas Rafik lagi. Sedangkan di luar Kalimantan, mereka disinyalir beraksi di Medan, Batam, Pekanbaru, Lampung, Jakarta, Makassar dan beberapa kota lainnya.
"Omzetnya rampokan mereka diperkirakan sampai miliaran. Karena rata-rata, dalam sekali aksi, uang yang digondol puluhan hingga ratusan juta," terang mantan Kapolres Berau itu. Komplotan ini merupakan jaringan yang cukup rapi. Pekerjaan mereka terkoordinir. Sebab, diantara komplotan tersebut, ada salahsatunya berinisial St, yang oknum anggota TNI yang deserter. Oknum TNI deserter itu berpangkat terakhir Prajurit Satu (Pratu).
Selain itu, keberhasilan jajaran Polresta Balikpapan meringkus komplotan rampok dan pembobol brankas ini juga melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Mabes Polri, termasuk anggota Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror, serta berbagai pihak di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Karena proses penangkapan berlangsung di Bandara Sepinggan, dan melibatkan seluruh kekuatan reserse dan kriminal di Polresta Balikpapan.
Untuk meringkus 8 pelaku yang identitasnya sudah diketahui anggota itu, polisi tak mau kecolongan. Tak kurang 30 anggota Reskrim dari Polresta Balikpapan dan seluruh Polsekta dilibatkan. Polisi sudah mengendus para pelaku, sejak nama-nama mereka terdaftar sebagai calon penumpang Merpati Nusantara Airlines, tujuan Makassar. Rencananya, 8 tersangka ini berangkat menggunakan penerbangan pukul 19.00 Wita.
Para tersangka ditangkap saat berada di atas bus yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari terminal keberangkatan sampai ke pesawat. Saat hendak turun dan menaiki pesawat, polisi menangkap para penumpang berdasarkan nama yang tercantum dalam boarding pass. "Tempat duduk dan nama mereka sudah kita ketahui. Awalnya ada 4 penumpang yang turun dari bus kedua.
Kemudian 2 penumpang, dan satu penumpang, satu penumpang. Waktu menangkap, anggota tidak boleh membawa senjata," tegas salahsatu anggota reskrim yang ikut melakukan penangkapan, kemarin petang. Bahkan usai penangkapan para tersangka kemarin dibawa langsung menggunakan bus bandara ke Markas Polresta Balikpapan. "Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dan bantuan berbagai instansi di Bandara, mulai pihak Angkasa Pura, sampai maskapai penerbangan atas bantuannya," tegas Rafik lagi.(metrobalikpapan)
Delapan orang anggota komplotan itu diringkus tanpa perlawanan, malam tadi. "Ini hasil penyelidikan panjang. Alhamdulillah, mereka berhasil kami ringkus. Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka bukan cuma beraksi di Kota Balikpapan, tapi adalah pelaku antarpulau dan antarprovinsi. Saat ini terus kita kembangkan penyelidikan, termasuk berkoordinasi dengan kepolisian di daerah lain," ujar Kapolresta Balikpapan AKBP A Rafik, kepada harian ini malam tadi.
Komplotan yang ditangkap Satreskrim Polresta Balikpapan itu berasal dari Medan. Di Balikpapan, komplotan itu pernah beraksi di tiga tempat. Masing-masing pembobolan brankas di kantor PT Sukanda Jaya Jl Marsma Iswahyudi, Sepinggan, Kantor Q-Bic di kawasan Balikpapan Utara, dan Gudang Biskuat di kawasan Kariangau. Sementara di luar daerah, komplotan ini diduga sudah beraksi di puluhan tempat di berbagai kota besar di sejumlah provinsi.
"Dari keterangan sementara, untuk di Kalimantan saja, mereka beraksi di Kaltim dan Kalsel. Di Kaltim antara lain di Balikpapan, Tanah Grogot, dan di Samarinda. Untuk di Samarinda, terakhir mereka beraksi di dua lokasi di komplek Pergudangan, menggondol uang senilai Rp220 juta," tegas Rafik lagi. Sedangkan di luar Kalimantan, mereka disinyalir beraksi di Medan, Batam, Pekanbaru, Lampung, Jakarta, Makassar dan beberapa kota lainnya.
"Omzetnya rampokan mereka diperkirakan sampai miliaran. Karena rata-rata, dalam sekali aksi, uang yang digondol puluhan hingga ratusan juta," terang mantan Kapolres Berau itu. Komplotan ini merupakan jaringan yang cukup rapi. Pekerjaan mereka terkoordinir. Sebab, diantara komplotan tersebut, ada salahsatunya berinisial St, yang oknum anggota TNI yang deserter. Oknum TNI deserter itu berpangkat terakhir Prajurit Satu (Pratu).
Selain itu, keberhasilan jajaran Polresta Balikpapan meringkus komplotan rampok dan pembobol brankas ini juga melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Mabes Polri, termasuk anggota Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror, serta berbagai pihak di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Karena proses penangkapan berlangsung di Bandara Sepinggan, dan melibatkan seluruh kekuatan reserse dan kriminal di Polresta Balikpapan.
Untuk meringkus 8 pelaku yang identitasnya sudah diketahui anggota itu, polisi tak mau kecolongan. Tak kurang 30 anggota Reskrim dari Polresta Balikpapan dan seluruh Polsekta dilibatkan. Polisi sudah mengendus para pelaku, sejak nama-nama mereka terdaftar sebagai calon penumpang Merpati Nusantara Airlines, tujuan Makassar. Rencananya, 8 tersangka ini berangkat menggunakan penerbangan pukul 19.00 Wita.
Para tersangka ditangkap saat berada di atas bus yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari terminal keberangkatan sampai ke pesawat. Saat hendak turun dan menaiki pesawat, polisi menangkap para penumpang berdasarkan nama yang tercantum dalam boarding pass. "Tempat duduk dan nama mereka sudah kita ketahui. Awalnya ada 4 penumpang yang turun dari bus kedua.
Kemudian 2 penumpang, dan satu penumpang, satu penumpang. Waktu menangkap, anggota tidak boleh membawa senjata," tegas salahsatu anggota reskrim yang ikut melakukan penangkapan, kemarin petang. Bahkan usai penangkapan para tersangka kemarin dibawa langsung menggunakan bus bandara ke Markas Polresta Balikpapan. "Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dan bantuan berbagai instansi di Bandara, mulai pihak Angkasa Pura, sampai maskapai penerbangan atas bantuannya," tegas Rafik lagi.(metrobalikpapan)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"