Balikpapan Pos, Penemuan orok yang terbungkus oleh kain
jilbab dan plastik hitam masih misterius. Pasalnya pihak kepolisian
sampai saat ini belum menemukan titik terang siapa orangtua yang
melahirkan atau orang yang tega membuang orok tersebut di Taman Bekapai
di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, Klandasan beberapa waktu yang lalu.
Wakapolres Balikpapan, Kompol I Nyoman Mertadana mengatakan jika kasus
ini masih dalam proses penyelidikan oleh anggota Satuan Reserse dan
Kriminal (Satreskrim). Pihaknya berusaha keras mencari tahu siap orang
yang bertanggung jawab atas orok malang tersebut.
“Saat ini, kasus ini sedang ditangani secara serius oleh tim Reskrim
Polres Balikpapan. Kami berharap agar pelaku maupun orang yang
bertanggung jawab bisa terungkap. Saat ini, penyidikan yang dilakukan
masih mencari informasi terhadap saksi-saksi,” ujar Wakapolres Nyoman
kepada Balikpapan Pos melalui telepon seleluarnya, tadi malam.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) sampai
tadi malam belum juga melakukan outopsi maupun visum terhadap jasad orok
tersebut yang masih menempel dengan ari-arinya. Salah satu petugas
ruang Mourtuary RSKD mengatakan, proses outopsi masih menunggu
koordinasi oleh dokter forensik. “Belum ada informasi untuk melakukan
outopsi, kami masih menunggu,” ujar petugas tersebut.
Saat ditanya terkait ciri-ciri fisik dari jasad orok tersebut, dirinya
mengatakan berdasarkan pengamatan orok ini berjenis kelamin laki-laki
dengan anggota tubuh yang lengkap tanpa ada kecacatan. “Untuk secara
spesifiknya, belum bisa dipastikan. Yang jelas jenis kelaminnya diduga
kuat laki-laki. Di bagian kepala sepertinya agak rusak, di mana wajahnya
sedikit terkelupas. Namun belum diketahui penyebabnya,” ungkap dia.
Seperti diberitakan, orok ditemukan tukang kebun yang bekerja merawat
Taman Bekapai ada Rabu (4/11) pagi sekira pukul 08.45 Wita. Orok dalam
posisi diselimuti kain jilbab kemudian dibungkus plastik berwarna hitam.
Mendapat informasi penemuan orang, sejumlah personel dari Polres
Balikpapan langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat
polisi datang, sejumlah warga sudah mengerumuni. Sebagian ada yang
mengeluarkan handphone, foto-foto kondisi orok yang masih berlumuran
darah.
Tak begitu lama, polisi memutuskan menutup kembali orok dengan jilbab
dan pelastik hitam tersebut. Kemudian mengevakuasi bayi tersebut
langsung ke RSKD. Dari keterangan saksi, Agus-si tukang kebun,
mengungkapkan bahwa pagi kemarin dirinya sedang membersihkan seputaran
Taman Bekapai. Menjalankan rutinitas seperti biasa. Hanya saja, saat itu
dirinya melihat ada bungkusan plastik hitam.
Biasanya, Agus memang mengambil bungkusan lalu membuangnya ke tong
sampah. Tapi ada yang aneh. Saat akan mengambil, dirinya mencium bau
busuk menyengat keluar dari dalam bungkusan itu. Pria berusia 45 tahun
ini pun penasaran. “Ternyata setelah diperiksa isinya orok, dia kaget
langsung melapor ke sini,” kata perwira berpangkat satu bunga di pundak,
menirukan pengakuan Agus.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait
temuan orok ini. Entah, apakah orangtua kandungnya yang sengaja membuang
atau karena penyebab lain. Polisi juga enggan berspekulasi, apakah orok
hasil hubungan terlarang atau tidak.(bp-12)

Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"