Balikpapan Pos, Warga sekitar Taman Bekapai di bilangan
Jalan Jenderal Sudirman, Klandasan, Rabu (4/11) pagi sekira pukul 08.45
Wita digemparkan dengan penemuan orok yang masih melekat dengan
ari-arinya. Sungguh keterlaluan, orok diselimuti kain jilbab kemudian
dibungkus plastik berwarna hitam.
Orok ini sendiri pertama kali ditemukan oleh seorang tukang kebun yang
biasa bertugas merawat Taman Bekapai. “Pertama kali yang menemukan
tukang kebun dan langsung melapor ke pihak kepolisian,” ujar Kabag Ops
Polres Balikpapan Kompol Eko Alamsyah, kemarin.
Mendapat informasi itu, sejumlah personel dari Polres Balikpapan
langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat polisi datang,
sejumlah warga sudah mengerumuni. Sebagian ada yang mengeluarkan
handphone, foto-foto kondisi orok yang masih berlumuran darah.
Tak begitu lama, polisi memutuskan menutup kembali orok dengan jilbab
dan pelastik hitam tersebut. Kemudian mengevakuasi bayi tersebut
langsung ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo. Dari keterangan saksi,
Agus-si tukang kebun, mengungkapkan bahwa pagi kemarin dirinya sedang
membersihkan seputaran Taman Bekapai. Menjalankan rutinitas seperti
biasa. Hanya saja, saat itu dirinya melihat ada bungkusan plastik hitam.
Biasanya, Agus memang mengambil bungkusan lalu membuangnya ke tong
sampah. Tapi ada yang aneh. Saat akan mengambil, dirinya mencium bau
busuk menyengat keluar dari dalam bungkusan itu. Pria berusia 45 tahun
ini pun penasaran. “Ternyata setelah diperiksa isinya orok, dia kaget
langsung melapor ke sini,” kata perwira berpangkat satu bunga di pundak,
menirukan pengakuan Agus.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait
temuan orok ini. Entah, apakah orangtua kandungnya yang sengaja membuang
atau karena penyebab lain. Polisi juga enggan berspekulasi, apakah orok
hasil hubungan terlarang atau tidak. Orok tersebut masih berada di
kamar mayat atau ruang Mortuary RSKD. “Masih kita lidik, langkah awal
kita bawa ke RSKD untuk divisum,” terang Kompol Eko.
Pihak RSKD mengatakan, biasanya
orok tidak divisum, tetapi akan dilakukan outopsi agar informasi yang
didapat lebih rinci dan mendalam. Namun, hingga tadi malam orok tersebut
belum divisum. Alasannya, dokter forensik tengah tugas ke Jakarta.
Belum diketahui jenis kelamin orok ini, sebab masyarakat dan polisi
yang menyaksikan di lokasi kejadian belum bisa memastikan. Selain
kondisinya yang masih menempel ari-ari dan berlumuran darah, bau tak
sedap juga menyengat. Akhirnya polisi buru-buru menutup kembali.
Jika tidak ada aral melintang, outopsi terhadap jasad orok akan
dilakukan pada Kamis (5/12) hari ini. Sementara, orok masih tersimpan di
lemari pendingin. Petugas Mortuary juga enggan membuka kembali
bungkusannya sebelum dilakukan dokter langsung, sebab khawatir kondisi
jasad orok rusak. “Bu Dokternya masih di Jakarta, rencananya besok
jenazah akan dioutopsi begitu dokter sudah tiba,” kata salah seorang
petugas Mourtuary RSKD.(pri/bp-12)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"