SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Selasa, 19 November 2013

Pengepul Togel Online Diringkus

Balikpapan Pos - Judi di Kota Beriman belum habis. Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Balikpapan kembali mengungkap perjudian toto gelap (togel) atau yang dulu dikenal dengan istilah kupon putih.

Ada dua tersangka yang diringkus polisi saat menjalankan aksi perjudian togel dengan sistem online. Masing-masing bertindak sebagai pengepul dan pemasang togel melalui computer yang sudah tersambung dengan jaringan internet.

Penggerebekan sendiri dilakukan di kawasan Jalan Agus Salim, Kelurahan Kelandasan Ulu, Balikpapan Kota. Sebuah rumah yang dijadikan sebagai pusat bertransaksi togel dengan para pembelinya, baik tatap muka langsung maupun pemasangan togel hanya melalui SMS atau pesan singkat.

“Kedua tersangka ini kita tangkap setelah adanya laporan dari masyarakat, jika di kawasan tersebut marak perjudian togel. Setelah kita telusuri kita berhasil menangkap kedua tersangka yang masing-masing berperan sebagai pengepul dari pembeli dan yang satu lagi berperan sebagai pemasang di internet,” beber Kanit Jatanras Polres Balikpapan Ipda Tumilan.

Kedua tersangka bernama Rudi Pramono (46) warga Jalan Prapatan, Balikpapan Kota. Rudi sehari-harinya bertugas mengoperasikan komputer untuk memasang togel yang sudah dibeli. Sementara tersangka Nur Rahmadana (37) warga Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat kebagian tugas sebagai pengepul dari para pembeli nomor togel.

“Saat ditangkap itu mereka lagi melancarkan aksinya, yang satu merekap pasangan pembeli togel. Sedangkan yang satunya lagi sedang masukan togel ke internet,” beber Ipda Tumilan kepada Balikpapan Pos, Minggu (17/11) kemarin.

Dari pengakuan kedua tersangka, dirinya sudah menjalankan aksinya baru dua bulan belakangan ini. Setiap harinya omzet yang mereka dapatkan cukup besar. Mulai dari Rp6 juta hingga Rp8 juta, tergantung banyaknya pemasang togel di hari itu.

Rudi menuturkan, dirinya hanya sekadar bekerja dan dibayar setiap hari oleh pemilik modal judi togel tersebut. Sebelumnya dia pernah bekerja di salah satu perusahaan ekspedisi, namun berhenti. Karena bos di perusahaannya ditangkap, karena kasus korupsi. “Di internet namanya Dewa Togel Online.

Saya tidak kerja lagi (menganggur), sebelumnya saya kerja di ekspedisi di Balikpapan. Saya dibayar Rp100 ribu per hari (upah memasang togel di internet),” tutur Rudi. Sementara itu, dari pengakuan Nur, biasanya para pelanggan yang sudah sering beli togel tidak datang langsung bertransaksi.

Untuk memasang togel, mereka cenderung memilih cara cepat dengan memasang togel melalui pesan singkat SMS. “Saya bagian merekap saja, saya juga dibayar Rp100 ribu, biasanya seminggu lima kali putaran. Setelah saya negrekap baru saya setor ke Rudi untuk dimasukan ke internet,” aku Nur.

Biasanya setelah direkap dan dipasang ke internet, Rudi langsung melakukan transfer uang ke rekening judi togel online tersebut. Saat ditanya masalah persenan yang didapat, Rudi menegaskan tidak ada. Mereka memastikan hanya mendapatkan upah harian saja.Mereka pun mengaku masih ada jaringan yang di atasnya sebagai bos. Si bos inilah yang hingga sekarang masih dicari pihak Kepolisian.

Selain kedua tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu unit komputer lengkap dengan CPU dan printernya, uang tunai Rp772 ribu, satu bendal kertas putih, pisau cutter, kalkulator, staples, dua lembar kertas karbon, 6 pulpen, 2 unit handphone merek Nokia, satu bundel rekapan sehari sebelumnya, 9 lembar rekapan nomor, 12 lembar patio (kertas berisi lengkap angka togel yang sudah keluar) togel Jakarta serta 2 lembar paito togel Singapura. “Tersangka kita jerat dengan Pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” tandas Ipda Tumilan.(pri)