SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Kamis, 05 September 2013

Pengamen Tewas di Kampung Baru

BALIKPAPAN POS- Senin (2/9) kemarin, sekira pukul 11.00 Wita warga di lingkungan padat penduduk RT 49 Kelurahan Baru Tengah dihebohkan dengan tewasnya seorang pengamen. Kontan warga yang mengetahui ada sosok pria berkumis tak bernyawa langsung bergerombol memadati lokasi kejadian.

Menurut sejumlah warga, pria yang tampil dalam balutan busana berwarna hitam belum lama mendendangkan lagu di rumah salah seorang warga yang diketahui bernama Eli. Selang beberapa menit kemudian, pria tersebut roboh tak sadarkan diri. "Yang tolong pertama kali Eli dibantu suaminya, karena sebelumnya dia memang ngamen di rumahnya," celetuk seorang warga. Hal ini turut dibenarkan Hajar, suami Eli. "Memang habis ngamen di sini.

Nyanyi dua lagu lagi," seru Hajar megenang pengaman semasih hidup. Menurut dia, pengamen tersebut memiliki suara merdu. "Nyanyi lagunya Rhoma Irama lagi, tapi eggak tahu judulnya apa," paparnya lagi. Mungkin karena merasa terhibur, sang istri yang tak lain Eli, langsung meminta tambahan lagu. "Satu lagu lagi nanti aku tambah (bayarannya)," kisahnya.

Rupanya, tak hanya Hajar dan keluarga yang menikmati suara merdunya, tetangga sekitar turut mengakui. Sebab, aksinya bernyanyi didukung dengan alat pengeras suara berupa microphone dan speaker. "Saya tadi sempat dengar karena kebetulan lewat ke sini, mau ke pasar, merdu kok suaranya.

Kenapa pas pulang dari pasar orang sudah berkumpul, katanya pengamen yang tadi meninggal," celetuk seorang ibu rumah tangga yang terlihat membawa belanjaan. Sebelum meninggalkan kediaman Eli usai menyanyikan dua lagu dan menerima bayaran, tutur warga kembali, sang pengamen sempat melayangkan permintaan. "Minta air putih segelas habis itu pergi," ramai warga memperbincangkan.

Belum jauh dari rumah Eli, anak lelakinya berteriak memanggil orang tuanya. "Katanya orang itu jatuh, yang tadi habis nyanyi di rumah," masih ujar warga. Tanpa pikir panjang apalagi baru saja ngamen di rumahnya, Eli beserta suami terpanggil untuk menolong. "Katanya sempat dikasih duduk, digoyang-goyang tapi tidak bangun. Makanya dikasih rebah sudah di situ. Enggak lama datang juga sudah polisi," sambung warga dengn logat Sulawesinya.

Sejak polisi tiba di lokasi kejadian, saat itu juga Eli diminta keterangan sebagai saksi di kantor polisi. Dari keterangan pihak Kepolisian pengamen tersebut bernama Purnam (52) warga Jalan Asem RT 04 Kelurahan Wonocatur, Kediri. Dari dalam tas milik korban ditemukan berbagai macam obat yaitu Digoxin obat jantung, Amlodipine obat jantung, CTM obat alergi, dan Dexametachon obat anti radang.

Dari keterangan anaknya Saputra (30), korban baru sekitar 4 hari berada di Balikpapan bersamanya dan tinggal di rumah temannya Eko (52) yang beralamat Jl Pertintis Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. “Dari keterangan anaknya korban ini memang menderita penyakit asma dan jantung sejak satu tahun lalu, dan ini juga yang dikata dokter RSKD,” ujar Kapolsek Kompol Drs Kifli S Supu.

Pihak Kepolisian masih menghubungi pihak keluarga korban yang berada di Kediri, Jawa Timur, dan menunggu kedatanganya ke Balikpapan. “Kita masih menunggu keluarga korban dari Kediri, untuk tidak lanjutnya, apakah korban ini akan dibawa pulang ke Kediri atau gimana kita masih menunggu keluarganya,” terang Kifli.

Selain itu Kifli juga berterimakasih atas partisipasi warga sekitar TKP yang turun membantu korban dengan mengumpulkan sumbangan untuk korban. “Saya berterimakasi atas bantuan warga yang ikut berpartisipasi untuk membantu korban dengan mengumpulkan sumbangan, semoga dengan sumbangan warga ini dapat membantu keluarga korban,” tandasnya.(pri/dra)