BALIKPAPAN POS- Senin (2/9) kemarin, sekira pukul 11.00
Wita warga di lingkungan padat penduduk RT 49 Kelurahan Baru Tengah
dihebohkan dengan tewasnya seorang pengamen. Kontan warga yang
mengetahui ada sosok pria berkumis tak bernyawa langsung bergerombol
memadati lokasi kejadian.
Menurut sejumlah warga, pria yang tampil dalam balutan busana berwarna
hitam belum lama mendendangkan lagu di rumah salah seorang warga yang
diketahui bernama Eli. Selang beberapa menit kemudian, pria tersebut
roboh tak sadarkan diri. "Yang tolong pertama kali Eli dibantu suaminya,
karena sebelumnya dia memang ngamen di rumahnya," celetuk seorang
warga. Hal ini turut dibenarkan Hajar, suami Eli. "Memang habis ngamen
di sini.
Nyanyi dua lagu lagi," seru Hajar megenang pengaman semasih hidup.
Menurut dia, pengamen tersebut memiliki suara merdu. "Nyanyi lagunya
Rhoma Irama lagi, tapi eggak tahu judulnya apa," paparnya lagi. Mungkin
karena merasa terhibur, sang istri yang tak lain Eli, langsung meminta
tambahan lagu. "Satu lagu lagi nanti aku tambah (bayarannya)," kisahnya.
Rupanya, tak hanya Hajar dan keluarga yang menikmati suara merdunya,
tetangga sekitar turut mengakui. Sebab, aksinya bernyanyi didukung
dengan alat pengeras suara berupa microphone dan speaker. "Saya tadi
sempat dengar karena kebetulan lewat ke sini, mau ke pasar, merdu kok
suaranya.
Kenapa pas pulang dari pasar orang sudah berkumpul, katanya pengamen
yang tadi meninggal," celetuk seorang ibu rumah tangga yang terlihat
membawa belanjaan. Sebelum meninggalkan kediaman Eli usai menyanyikan
dua lagu dan menerima bayaran, tutur warga kembali, sang pengamen sempat
melayangkan permintaan. "Minta air putih segelas habis itu pergi,"
ramai warga memperbincangkan.
Belum jauh dari rumah Eli, anak lelakinya berteriak memanggil orang
tuanya. "Katanya orang itu jatuh, yang tadi habis nyanyi di rumah,"
masih ujar warga. Tanpa pikir panjang apalagi baru saja ngamen di
rumahnya, Eli beserta suami terpanggil untuk menolong. "Katanya sempat
dikasih duduk, digoyang-goyang tapi tidak bangun. Makanya dikasih rebah
sudah di situ. Enggak lama datang juga sudah polisi," sambung warga
dengn logat Sulawesinya.
Sejak polisi tiba di lokasi kejadian, saat itu juga Eli diminta
keterangan sebagai saksi di kantor polisi. Dari keterangan pihak
Kepolisian pengamen tersebut bernama Purnam (52) warga Jalan Asem RT 04
Kelurahan Wonocatur, Kediri. Dari dalam tas milik korban ditemukan
berbagai macam obat yaitu Digoxin obat jantung, Amlodipine obat jantung,
CTM obat alergi, dan Dexametachon obat anti radang.
Dari keterangan anaknya Saputra (30), korban baru sekitar 4 hari berada
di Balikpapan bersamanya dan tinggal di rumah temannya Eko (52) yang
beralamat Jl Pertintis Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. “Dari
keterangan anaknya korban ini memang menderita penyakit asma dan jantung
sejak satu tahun lalu, dan ini juga yang dikata dokter RSKD,” ujar
Kapolsek Kompol Drs Kifli S Supu.
Pihak Kepolisian masih menghubungi pihak keluarga korban yang berada di
Kediri, Jawa Timur, dan menunggu kedatanganya ke Balikpapan. “Kita
masih menunggu keluarga korban dari Kediri, untuk tidak lanjutnya,
apakah korban ini akan dibawa pulang ke Kediri atau gimana kita masih
menunggu keluarganya,” terang Kifli.
Selain itu Kifli juga berterimakasih atas partisipasi warga sekitar TKP
yang turun membantu korban dengan mengumpulkan sumbangan untuk korban.
“Saya berterimakasi atas bantuan warga yang ikut berpartisipasi untuk
membantu korban dengan mengumpulkan sumbangan, semoga dengan sumbangan
warga ini dapat membantu keluarga korban,” tandasnya.(pri/dra)