BALIKPAPAN-Tindak kriminalitas yang dilakukan kalangan
remaja di Kota Beriman sudah sangat memprihatinkan. Tak hanya kasus
minuman keras, kalangan remaja bahkan terlibat dalam kasus pembunuhan.
Bahkan, fenomena kejahatan geng motor yang terjadi di kota metropolitan
seperti Jakarta, sudah terjadi pula di Balikpapan. Pada Senin (4/2)
lalu, seorang siswa SMA Airlangga tewas setelah dikeroyok anggota geng
motor “Berani Senggol Mandi Darah” yang disingkat Brasmada.
Peristiwa berdarah itu terjadi di kawasan Gunung Pipa, sekitar pukul
17.00 Wita. Ketika itu, Alan Darma Saputra (18) warga Sumberejo V RT 52
nomor 3 Kelurahan Sumberejo dan Dedi Irawan (20) warga Jl DI Panjaitan
RT 5 nomor 54 Kelurahan Gunung Samarinda bersama 6 orang temannya tengah
mengendarai sepeda motor.
Mereka bermaksud membeli salome di dekat SD Patra Dharma. Tiba-tiba,
sekira 20 orang yang merupakan geng motor Brasmada mendatangi keenam
remaja tadi. Enam orang di antaranya berhasil meloloskan diri.
Celakanya, Alan dan Dedi tak bisa melarikan diri karena dikepung
anggota Brasmada yang berputar-putar mengelilingi keduanya menggunakan
motor. Informasi yang dihimpun Balikpapan Pos, di sekitar tempat
kejadian perkara (TKP), para pelaku sudah terlebih dahulu menyimpan
sejumlah senjata tajam (sajam) berupa badik dan parang di rerumputan.
Sajam yang disembunyikan itu untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu
ada aparat yang melakukan penangkapan sehingga barang bukti sulit
ditemukan. Mengetahui tak mampu meloloskan diri, Alan dan Dedi akhirnya
menyerah. Mereka menuruti saja ketika dimintai uang secara paksa.
Setelah uang diserahkan, anggota Brasmada malah meminta lagi karena
mengganggap uang hasil palakan tersebut kurang. “Kami sudah tidak punya
uang lagi,” tolak Alan dan Dedi ketika dipaksa kembali menyerahkan duit.
Karena dianggap membangkang, keduanya akhirnya menjadi bulan-bulanan.
Mereka dipukuli secara membabi buta. Di tengah pengeroyokan tersebut,
entah bagaimana Dedi berhasil meloloskan diri. Siswa SMKN 2 kelas 12 ini
hanya mendapatkan beberapa luka lecet dan lebam, walaupun kuku jari
kelingkingnya terlepas. Berbeda dengan Dedi, Alan justru bernasib
malang.
Siswa kelas 12 SMA Airlangga ini tak hanya dipukuli. Tiga luka tikaman
sajam menembus tubuhnya yakni di bagian punggung, dada serta pinggang.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) namun
nyawanya tak berhasil diselamatkan.
Oleh pihak keluarga, korban langsung dibawa pulang padahal belum
dilakukan proses visum. Selang beberapa lama kemudian, setelah diberi
penjelasan pihak keluarga akhirnya menyatakan bersedia, korban dilakukan
visum luar untuk memastikan penyebab kematian.
Dari kasus pengeroyokan tersebut, Polsek Utara berhasil mengamankan 8
remaja anggota geng motor Brasmada sebagai tersangka. Mereka telah
ditetapkan sebagai tersangka, dua di antaranya pelaku penikaman,
sementara 6 lainnya pelaku pengeroyokan. (lihat boks, Red) “Selain 8
tersangka, kami juga mengamankan barang bukti berupa sebilah parang dan
sebuah badik yang digunakan untuk menikam Alan,” ujar Kapolsek Utara,
Kompol Putu Rideng SH di Mapolsek Utara, Selasa (5/2).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku penikaman ialah Rohid dan Rusli. Dimana
rohid menikam Alan menggunakan sebuah parang dari belakang hingga
menembus dada depan korban sekali, sedangkan Rusli dua kali menggunakan
sebilah badik dan menikam perut serta dada korban. “Para tersangka akan
dikenakan Pasal 170 tentang kekerasan yang dilakukan secara bersama dan
Pasal 338 tentang pembunuhan yang dilakukan secara sengaja,” tutup
Kapolsek Putu Rideng.(Bapos)