SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Jumat, 08 Februari 2013

Siswa SMA Airlangga Tewas Dikeroyok

BALIKPAPAN-Tindak kriminalitas yang dilakukan kalangan remaja di Kota Beriman sudah sangat memprihatinkan. Tak hanya kasus minuman keras, kalangan remaja bahkan terlibat dalam kasus pembunuhan.

Bahkan, fenomena kejahatan geng motor yang terjadi di kota metropolitan seperti Jakarta, sudah terjadi pula di Balikpapan. Pada Senin (4/2) lalu, seorang siswa SMA Airlangga tewas setelah dikeroyok anggota geng motor “Berani Senggol Mandi Darah” yang disingkat Brasmada.

Peristiwa berdarah itu terjadi di kawasan Gunung Pipa, sekitar pukul 17.00 Wita. Ketika itu, Alan Darma Saputra (18) warga Sumberejo V RT 52 nomor 3 Kelurahan Sumberejo dan Dedi Irawan (20) warga Jl DI Panjaitan RT 5 nomor 54 Kelurahan Gunung Samarinda bersama 6 orang temannya tengah mengendarai sepeda motor.

Mereka bermaksud membeli salome di dekat SD Patra Dharma. Tiba-tiba, sekira 20 orang yang merupakan geng motor Brasmada mendatangi keenam remaja tadi. Enam orang di antaranya berhasil meloloskan diri.

Celakanya, Alan dan Dedi tak bisa melarikan diri karena dikepung anggota Brasmada yang berputar-putar mengelilingi keduanya menggunakan motor. Informasi yang dihimpun Balikpapan Pos, di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), para pelaku sudah terlebih dahulu menyimpan sejumlah senjata tajam (sajam) berupa badik dan parang di rerumputan.
Sajam yang disembunyikan itu untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada aparat yang melakukan penangkapan sehingga barang bukti sulit ditemukan. Mengetahui tak mampu meloloskan diri, Alan dan Dedi akhirnya menyerah. Mereka menuruti saja ketika dimintai uang secara paksa.

Setelah uang diserahkan, anggota Brasmada malah meminta lagi karena mengganggap uang hasil palakan tersebut kurang. “Kami sudah tidak punya uang lagi,” tolak Alan dan Dedi ketika dipaksa kembali menyerahkan duit. Karena dianggap membangkang, keduanya akhirnya menjadi bulan-bulanan.

Mereka dipukuli secara membabi buta. Di tengah pengeroyokan tersebut, entah bagaimana Dedi berhasil meloloskan diri. Siswa SMKN 2 kelas 12 ini hanya mendapatkan beberapa luka lecet dan lebam, walaupun kuku jari kelingkingnya terlepas. Berbeda dengan Dedi, Alan justru bernasib malang.

Siswa kelas 12 SMA Airlangga ini tak hanya dipukuli. Tiga luka tikaman sajam menembus tubuhnya yakni di bagian punggung, dada serta pinggang. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) namun nyawanya tak berhasil diselamatkan.

Oleh pihak keluarga, korban langsung dibawa pulang padahal belum dilakukan proses visum. Selang beberapa lama kemudian, setelah diberi penjelasan pihak keluarga akhirnya menyatakan bersedia, korban dilakukan visum luar untuk memastikan penyebab kematian.

Dari kasus pengeroyokan tersebut, Polsek Utara berhasil mengamankan 8 remaja anggota geng motor Brasmada sebagai tersangka. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka, dua di antaranya pelaku penikaman, sementara 6 lainnya pelaku pengeroyokan. (lihat boks, Red) “Selain 8 tersangka, kami juga mengamankan barang bukti berupa sebilah parang dan sebuah badik yang digunakan untuk menikam Alan,” ujar Kapolsek Utara, Kompol Putu Rideng SH di Mapolsek Utara, Selasa (5/2).

Dari hasil pemeriksaan, pelaku penikaman ialah Rohid dan Rusli. Dimana rohid menikam Alan menggunakan sebuah parang dari belakang hingga menembus dada depan korban sekali, sedangkan Rusli dua kali menggunakan sebilah badik dan menikam perut serta dada korban. “Para tersangka akan dikenakan Pasal 170 tentang kekerasan yang dilakukan secara bersama dan Pasal 338 tentang pembunuhan yang dilakukan secara sengaja,” tutup Kapolsek Putu Rideng.(Bapos)