BALIKPAPAN-Mobil yang digunakan oleh kawanan perampok di rumah pengacara YM (inisial, Red) di kompleks perumahan Balikpapan Baru ditemukan oleh polisi. Mobil Xenia berwarna hitam dengan plat nomor KT 1130 KI ditemukan di pusat perbelanjaan Rapak Plaza. Ketika ditemukan, mobil dibawa oleh tiga orang yang identitasnya masih ditutupi oleh polisi.
Informasi yang berhasil didapatkan harian ini menyebutkan, mobil tersebut berhasil diamankan oleh polisi beberapa jam setelah kejadian. Pada Jumat (13/5) lalu sekitar pukul 18.00 Wita, polisi mengetahui bahwa mobil berada di pusat perbelanjaan Rapak Plaza. Jajaran Reskrim Polsek Utara langsung merencanakan penggerebekan.
Polisi menemukan mobil itu memanfaatkan teknologi penjejak Global Positioning System (GPS). Begitu mendapatkan informasi tentang mobil tersebut, polisi langsung melakukan pelacakan. Pemilik mobil diketahui merupakan warga Gunung Malang. Ketika polisi datang, pemiliknya bilang mobil itu dilengkapi dengan perangkat GPS.
Mobil disanggong. Beberapa lama menunggu, ada tiga orang yang kemudian masuk ke dalam mobil. Polisi pun langsung mengamankannya. Namun, tiga orang itu diketahui bukan sebagai pelaku. Salah satu dari tiga orang itu adalah perantara sewa mobil saja.
Nah, polisi sekarang masih menghubungkan keterkaitan antara perantara tersebut dengan kawanan rampok yang menggunakan mobil itu. Pemeriksaan masih dilakukan secara mendetail. Walaupun mobil yang digunakan oleh pelaku sudah ditemukan, namun belum ada keterkaitan langsung antara perantaranya dengan kawanan maling tersebut.
Di dalam mobil tersebut, polisi menemukan uang tunai Rp 200 ribu dan jam tangan mewah. Jam itu diyakini milik pengacara YM. Sekarang, uang dan jam tangan itu dijadikan barang bukti oleh polisi. Uang dan jam tangan ditemukan di dalam dashboard mobil.
Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kapolsek Utara Kompol Andrias Susanto menuturkan, saat ini kemungkinan besarnya kawanan maling itu memang sudah berada di luar Balikpapan. Dugaan itu didasarkan pada temuan-temuan di lapangan. Polisi yakin bahwa komplotan perampok itu bukan berasal dari Balikpapan. Komplotan itu bekerja sangat profesional. Mereka mengenal medan dan sebelumnya sudah melakukan pemantauan di lapangan.
“Pelaku memantau kondisi sebelum melakukan aksi. Jadi, mereka tahu aktivitas pemilik rumah yang akan menjadi target,” kata Andrias.
Andrias menuturkan, temuan mobil yang digunakan untuk melakukan perampokan itu sebenarnya perkembangan yang bagus. Namun, ketika polisi menemukan mobil, kemungkinan pelakunya juga sudah keluar dari Balikpapan.
“Ini pemain profesional. Mereka sangat paham dengan situasi,” ucap Andrias.
Diberitakan kemarin, dua perampokan itu terjadi pada Jumat (13/5) lalu, sasarannya adalah rumah di kawasan elite yang tak berjauhan, Balikpapan Baru dan Wika. Kasus pertama, perampok membobol rumah pengacara kondang di kawasan elite Balikpapan Baru, Cluster Mediterania. Peristiwa yang membuat geger itu terjadi sekitar pukul 12.30 Wita. Total kerugian Rp 350 juta berupa perhiasan dan uang tunai Rp 7 juta.
Aksi nekat kawanan perampok itu benar-benar membuat polisi geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, di samping rumah yang menjadi sasaran perampok itu, ada kegiatan pembangunan rumah. Letaknya tidak berjauhan. Seorang saksi mata sempat melihat ada mobil yang parkir di depan rumah, tengah hari bertepatan dengan waktu orang salat Jumat.
“Saya ditegur orang. Dia bawa bungkusan,” kata saksi mata. Polisi menyembunyikan identitas saksi karena informasinya dianggap berguna untuk penyelidikan.
Kasus perampokan kedua terjadi di kawasan perumahan Balikpapan Baru, Cluster Mediterania. Tempatnya tak jauh dari perumahan Balikpapan Baru. Rumah elite ini milik Susi Wong di Blok B6 No 6. Rumah dirampok saat dalam keadaan kosong. Susi Wong menceritakan, rumah ditinggal dari pagi. Semua penghuni keluar untuk bekerja. Nah, anaknya Lee pulang ke rumah sore sekitar pukul 15.00 Wita. Begitu masuk ke dalam rumah, kamar utama sudah dalam keadaan berantakan.
“Semua laci terbuka, tas yang saya simpan di dalam laci ada di atas tempat tidur,” tuturnya.
Susi merinci, barang-barang miliknya yang hilang adalah laptop, perhiasan dan uang S$200. Laptop diletakkan di ruangan tengah. Sedangkan uang dan tas tersimpan di kamar utama. Pelaku membobol dua kamar dan mengobrak-abrik semua isinya.
“Dari dalam kamar anak saya, pelaku mengambil dua cincin emas dan tas yang berisi surat berharga. Saya belum rinci berapa jumlah kerugian,” tuturnya.(balikpapan_pos)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"