BALIKPAPAN - Dalam sehari kemarin, dua kasus perampokan terjadi di dua tempat dalam waktu yang hampir bersamaan yakni saat tengah berlangsung salat Jumat. Kasus perampokan ini semakin menambah tugas jajaran kepolisian karena sebelumnya tiga kasus perampokan belum terungkap. Yakni perampokan uang karyawan Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), perampokan dengan senjata api rakitan di dua tempat berbeda yaitu Batakan Mas dan Strat I DI Panjaitan. Di lokasi terakhir ini, perampok bahkan menghadiahi korban Ridwan dengan timah panas di lutut kanannya.
Sedangkan dua perampokan pada Jumat (13/5), sasarannya adalah rumah di kawasan elite yang tak berjauhan, Balikpapan Baru dan Wika.
Kasus pertama, perampok membobol rumah pengacara kondang di kawasan elite Balikpapan Baru, Cluster Mediterania. Peristiwa yang membuat geger itu terjadi sekitar pukul 12.30 Wita. Total kerugian Rp 350 juta berupa perhiasan dan uang tunai Rp 7 juta.
Aksi nekat kawanan perampok itu benar-benar membuat polisi geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, di samping rumah yang menjadi sasaran perampok itu, ada kegiatan pembangunan rumah. Letaknya tidak berjauhan. Seorang saksi mata sempat melihat ada mobil yang parkir di depan rumah, tengah hari bertepatan dengan waktu orang salat Jumat.
“Saya ditegur orang. Dia bawa bungkusan,” kata saksi mata. Polisi menyembunyikan identitas saksi karena informasinya dianggap berguna untuk penyelidikan polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun harian ini menyebutkan, pelaku masuk ke dalam rumah megah itu melalui pagar depan. Tidak diketahui ada berapa jumlah pelaku yang beraksi. Setelah membongkar pintu pagar, pelaku masuk lewat pintu samping, bukan pintu utama. Pintu samping itu menghubungkan dengan ruangan kecil di samping rumah. Dari ruangan itu, pelaku terus masuk ke bagian dalam rumah dan membongkar pintu kamar utama.
“Total ada tiga pintu yang dibongkar oleh pelaku sebelum masuk ke dalam kamar utama,” ujar Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kapolsek Utara Kompol Andrias Susanto.
Di dalam kamar utama itu, pelaku menyasar brankas besar yang terletak di samping tempat tidur. Di dalam brankas itu, tersimpan perhiasan yang jumlahnya ratusan juta rupiah. Korban mengklaim, dia kehilangan perhiasan berlian. Kalau diuangkan, perhiasan itu nilainya Rp 350 juta.
Korban menuturkan, ketika dia datang brankas sudah berada di lantai. Padahal seharusnya, posisi brankas itu menempel di dinding beton. Pelaku membongkar brankas dan menggeletakkannya di lantai untuk memudahkan membuka isinya.
“Semuanya hilang. Hanya surat-surat berharga yang tersisa,” kata pengacara yang meminta agar namanya tak dikorankan itu. “Rumah kosong sejak pagi. Tidak ada pembantu,” tambahnya.
Polisi memperkirakan, pelaku beraksi dalam waktu cepat. Korban pulang kembali ke rumahnya sekitar pukul 13.30 Wita. Ketika itu, kamar utama sudah dalam keadaan berantakan. Brankas sudah tergeletak di lantai. Berarti, tenggat korban pulang ke rumah dengan pelaku selesai melakukan kegiatannya hanya terpaut satu jam saja.
Saksi menuturkan, bertepatan dengan waktu salat Jumat, sekitar pukul 12.30 dia melihat ada orang masuk ke dalam rumah. Meski sedikit heran, tapi dia tak berani menegur. Orang itu masuk ke dalam rumah dengan membawa linggis yang dibungkus dengan kertas koran.
“Orangnya sempat negur saya waktu mau masuk ke mobil,” kata saksi tersebut. “Jaraknya mungkin hanya 20 menitan saja,” tuturnya lagi.
Polisi bergerak cepat. Begitu mendengar peristiwa tersebut, tempat kejadian perkara (TKP) langsung disterilkan. Garis polisi dipasang di sekeliling kamar utama. Itu untuk memudahkan polisi melakukan olah TKP. Polisi juga memeriksa bekas-bekas bongkaran pintu. “Semua pintu dicungkil menggunakan linggis. Pelaku meninggalkan dua linggis di dalam kamar,” tutur Andrias.
Perwira berpangkat melati satu itu menuturkan, pengejaran dilakukan dengan melibatkan Unit Buser Reskrim Polsek Utara beserta jajaran reskrim Polres Balikpapan. Keterangan dari saksi akan dimaksimalkan. Petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari saksi juga akan dikembangkan.
RUMAH SUSI WONG DIBOBOL
Kasus perampokan kedua terjadi di kawasan perumahan Balikpapan Baru, Cluster Mediterania. Tempatnya tak jauh dari perumahan Balikpapan Baru. Rumah elite ini milik Susi Wong di Blok B6 No 6. Rumah dirampok saat dalam keadaan kosong. Susi Wong menceritakan, rumah ditinggal dari pagi. Semua penghuni keluar untuk bekerja. Nah, anaknya Lee pulang ke rumah sore sekitar pukul 15.00 Wita. Begitu masuk ke dalam rumah, kamar utama sudah dalam keadaan berantakan.
“Semua laci terbuka, tas yang saya simpan di dalam laci ada di atas tempat tidur,” tuturnya.
Susi merinci, barang-barang miliknya yang hilang adalah laptop, perhiasan dan uang S$200. Laptop diletakkan di ruangan tengah. Sedangkan uang dan tas tersimpan di kamar utama. Pelaku membobol dua kamar dan mengobrak-abrik semua isinya.
“Dari dalam kamar anak saya, pelaku mengambil dua cincin emas dan tas yang berisi surat berharga. Saya belum rinci berapa jumlah kerugian,” tuturnya.
Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kapolsek Utara Kompol Andrias Susanto membenarkan kejadian tersebut. Andrias menuturkan, diperkirakan waktu kejadian hanya berselang beberapa lama dengan kejadian di perumahan Balikpapan Baru.
“Tenggat waktunya tidak terlalu jauh,” kata perwira pertama itu.
Meski begitu, Andrias ogah membenarkan jika pelaku adalah komplotan yang sama. Menurut dia, bisa saja memang ada dua kawanan pelaku yang beraksi di saat bersamaan. Pelaku pertama beraksi di Balikpapan Baru dan satunya lagi mengobok-obok kawasan Wika.
“Ya, mereka memanfaatkan momen waktu sepi saat orang salat Jumat,” tuturnya.
Andrias melanjutkan, penyelidikan dilakukan. Anggotanya langsung datang ke tempat kejadian. Modus pelaku di Wika dengan Balikpapan Baru terlihat mirip. Di Wika, pelaku masuk juga dari pintu samping. Membongkar pintu dengan linggis lalu memeriksa semua isi rumah. Dua pintu kamar juga dibongkar paksa dengan linggis besi.
“Lampu depan dimatikan supaya tidak mencolok dari luar,” ujar Andrias.
Dua kasus perampokan itu, tutur Andrias, menjadi atensi khusus. Dia mengerahkan semua kekuatan reskrim untuk melakukan pengejaran. Penyelidikan dilakukan secara seksama. Bekas sidik jari para pelaku diperiksa satu per satu. (balikpapan_pos)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"