BALIKPAPAN – Awas! Orangtua harus mengingatkan anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) agar waspada dan tidak mudah percaya dengan pernampilan seseorang, sebab bisa saja wanita yang berpenampilan alim dan berjilbab ternyata adalah seorang penggendam.
Selasa (29/3) kemarin dua murid SD menjadi korban penggendaman yang dilakukan seorang wanita berjilbab. Akibatnya, dua bocah itu hanya bisa menangisi perhiasannya yang dibawa kabur wanita bejat itu.
“Laporan dari korban sudah kami terima, pelaku disinyalir adalah pelaku gendam yang sering beraksi di beberapa wilayah di Balikpapan,” aku Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik melalui Kapolsek Balikpapan Barat AKP M Rizal Muchtar, kemarin.
Kedua siswa yang menjadi korban aksi pelaku adalah Sulisdayanti (8) dan Nur Anggraeini (8). Dua siswa SD 018 Balikpapan Barat itu mengaku digendam seorang wanita berjilbab yang menjemput mereka di sekolah yang berada di kawasan Jumpi, Baru Ulu, Balikpapan Barat.
Lisda, salah satu korban mengatakan, sekira pukul 10.00 Wita saat pulang usai mengikuti kegiatan belajar, ia dan Anggraini tiba-tiba dihampiri pelaku. “Diminta jemput ibu, terus nanti diantarkan. Tapi ngambil barang dulu di pasar,” kata Lisda saat di Mapolsek Barat.
Masih mengenakan seragam sekolah, kedua korban dimintai naik ke atas motor. Saat tiba di tempat eksekusi. Kepada korban, pelaku yang diperkirakan berusia 40 tahun itu bertutur bahwa giwang yang dipakai korban harus cepat dilepas karena akan diantar kepada orang tuanya. "Ibu itu bilang, ibu saya yang nyuruh. Giwang langsung diambil, saya diam aja. Setelah itu saya sama teman saya disuruh menunggu di jalan," ujar Lisda polos.
Usai meninggalkan korban di tepi jalan yang diketahui berada di kawasan Rapak. Korban terlhat kebingungan. Tatapan mata keduanya kosong. Hingga beberapa menit setelah kejadian, korban yang sebelumnya terlihat linglung akhirnya tersadar. Salah satu warga yang curiga dengan kondisi keduanya melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.
”Untung anak ini hafal dengan nomer telepon orang tuanya, saya telepon lalu melapor ke kantor polisi,” terang salah satu warga.
Akibat ulah pelaku, perhiasan emas sejenis giwang seberat 4 gram raib dibawa pelaku. Informasi yang diperoleh, aksi gendam serupa juga pernah terjadi beberapa hari lalu. Korbannya juga bocah SD. Namun, para korban ini memilih tidak melaporkan kejadian itu ke polisi. Dari keterangan yang dihimpun, polisi menduga pelaku sengaja mengincar anak-anak sekolah.
Terkait kejadian ini, polisi menyayangkan kenapa orangtua korban "membekali" putrinya dengan perhiasan yang berlebihan.
"Jelas itu mengundang pelaku kejahatan. Ini malah membahayakan sang anak," kata Rizal kembali. Dia juga berharap, jika benar ada korban lain sebelumnya, yang bersangkutan segera melapor ke polisi.”Masih kita tangani, dari hasil keterangan sejumlah saksi disinyalir ini adalah pelaku yang sama,” tandas Rizal.(balikpapanpos)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"