SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Kamis, 08 November 2012

Pelajar Ngelem Tetap Bandel

BALIKPAPAN-Fenomena menikmati sensasi sedikit pening dari aroma lem atau dikenal dengan istilah ngelem di kalangan anak-anak usia sekolah di Balikpapan makin memperihatinkan saja. Pihak kepolisian mengakui, telah berupaya melakukan pencegahan namun tak menuai hasil signifikan. “Ini permasalahan kompleks yang dilakukan sepulang sekolah, kita terus berupaya mencegah aksi kenakalan pelajar yang menyimpang ini,” kata Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kabag Humas Polres Balikpapan Iptu Sri Wiyanto, kemarin. Kesulitan itu diakui Sabar.


Dalam keterangannya, pihak kepolisian dalam pencegahan aksi ngelem sudah menggandeng Pembina Asah Pena Balikpapan, Arita Rizal Effendi dalam hal pembinaan dan . Namun, pecandu ngelem tetap saja membandel. “Sudah kita meminta dengan ibu Wali Kota (Rita), dan sudah kita lakukan pembinaan melalui Asah Pena, anak-anak dipanggil diarahkan tetapi melakukan lagi, ini yang menjadi kesulitan kami,” jelas Sabar.

Kapolres menegaskan, menindak para pelakunya, kepolisian hanya bisa memberikan sangsi moral saja. Alasannya, hingga saat ini tidak ada aturan pasti yang bisa menjerat dan membawa kasus ngelem ke jenjang lebih tinggi.” Jadi setiap kali ada penangkapan anak yang ngelem, pihak kepolisian biasanya langsung menggiring ke kantor polisi. Kemudian memanggil orangtua serta guru sekolah bersangkutan, jika pelaku yang tertangkap basah tersebut berstatus pelajar.

Belum ada turannya,” pungkasnya. Polisi sendiri berkali-kali memergoki pelajar terlibat aksi ngelem. Sembilan pelajar tingkat SMP dan SMU yang sedang asyik ngelem di sebuah rumah kosong di kawasan Bukit Cinta, Kelurahan Damai, Balikpapan, Oktober 2012 lalu digelandang ke kantor polisi. Mereka ditemukan dengan barang bukti berupa dua kaleng lem merek Fox dan satu plastik berisi lem yang ujungnya sengaja dibuka untuk tempat menghirup.(Bapos)