BALIKPAPAN-Dw (24), karyawati berparas ayu yang ditonjok oleh manajernya sendiri, NN (28) dan telah membuat laporan ke Polsek Balikpapan Utara memilih kesepakatan damai dengan pelaku. Kesepakatan ini berhasil dilakukan berkat mediasi pihak FKPM Polsek Utara, Rabu (13/6) pagi kemarin. Ribut antara karyawati dengan bosnya itu terjadi gara-gara umpatan Dw terhadap manajernya yang pinjam charger HP.
“Ada upaya untuk menengahi atau mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai. Karena pelaku dan korban dalam kasus ini memiliki kedekatan yakni hubungan pekerjaan dalam satu perusahaan," jelas Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Putu Rideng, Rabu kemarin.
Guna menyelesaikan konflik keduanya, pihak kepolisian memfasilitasi pihak korban dan pelaku untuk berembuk mencari jalan keluar secara kekeluargaan. "Kami melibatkan FKPM untuk mendamaikan kasus ini," tambahnya lagi.
Namun, kapolsek menegaskan dalam kasus ini pihaknya hanya berperan memfasilitasi. Jika pihak korban tetap bersikeras dan meminta polisi menjalankan proses hukum, maka pihak kepolisian pun menuruti keinginan korban. "Kedua belah pihak akan membuat nota kesepakatan untuk berdamai. Pihak pelapor (Dw) akan ada pencabutan laporan," kata nya.
Menurutnya, kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang masalah tersebut, mengingat korban masih menginginkan bekerja di perusahaan yang sama dengan pelaku. Selain itu salah satu poin dalam nota kesepakatan itu adalah, kedua pihak berjanji tidak akan mengulangi kejadian serupa.
"Kedua belah pihak sepakat tidak melanjutkan masalah ini. Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut adalah kejadian tersebut tidak akan terulang kembali baik dari pelapor ataupun terlapor," tambahnya. Kapolsek menambahkan tujuan dari perdamaian tersebut mengingat kasus ini terjadi dalam ruang lingkup intern perusahaan. “Mengenai sanksi apa bagi keduanya kita kembalikan kepada perusahaan tempat keduanya bekerja,” pungkas Putu Rideng.
Sementara itu Dw menegaskan telah memaafkan tindakan NN yang melakukan pemukulan terhadap dirinya. “Saya sudah memaafkan kok, tadi sudah dipertemukan dan kita sepakati untuk tidak dilanjutkan,” terang perempuan berwajah manis itu.
Disinggung apakah akan tetap menjalani pekerjaan di perusahaan usai kasus terjadi. Dw mengatakan, pihak manajemen berencana akan memindahkan Dw ke divisi lain.”Saya memang mau kerja lagi, rencananya saya dipindah bagian aja pak,” tutup dia.
Sebelumnya, berawal meminjam charger telepon genggam, seorang karyawati salah satu dealer kendaraanberinisial Dw, malah dianiaya manajernya berinisial NN (28). Dw dijotos di bagian mulutnya. Tak terima perlakuan si bos, korban akhirnya melaporkan kasus ini ke kepolisian atas kasus penganiayaan tersebut. Akibat pukulan tersebut, korban mengaku kepalanya pusing-pusing.
Kasus pemukulan itu terjadi pada Selasa (12/6) siang sekira pukul 13.30 Wita di saat proses jam kerja berlangsung. Penganiayaan ini berawal, korban yang bertugas sebagai Service Marketing Representative (SMR) di dealer itu meminjam kepada NN alat pengisi baterai HP. Entah kenapa tiba-tiba, ada kalimat yang terucap dari mulut Dw, imbasnya NN naik pitam dan spontan memukul bagian mulut korban dengan tangan.
Berdasarkan versi NN, pemukulan itu ia lakukan lantaran Dw yang menggerutu mengucapkan kalimat bernada makian yang ditujukan kepada dia. NN juga membantah telah menonjok korban. “Saya ketok mulutnya, bukan memukul, kurang aja mengatain saya seperti itu,” kata NN saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Balikpapan Utara, sore kemarin.
Diakui NN, ucapan Dw begitu menyakitkan dia. Apalagi, di saat itu situasi kantor tengah ramai dengan konsumen. “Tidak selayaknya dia mengatakan itu, ada konsumen kan gak baik,” ucap dia.
“Kalau dibilangin melukai tidak, saya spontan saja,” sambung NN. NN dalam keterangannya memukul ketika Dw tengah berjongkok dengan maksud mengisi baterai HP. “Saya juga jongkok karena dia (Dw) posisinya juga di bawah,” jelas warga MT Haryono, Balikpapan Selatan ini.(bapos)
“Ada upaya untuk menengahi atau mendamaikan kedua belah pihak yang bertikai. Karena pelaku dan korban dalam kasus ini memiliki kedekatan yakni hubungan pekerjaan dalam satu perusahaan," jelas Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Putu Rideng, Rabu kemarin.
Guna menyelesaikan konflik keduanya, pihak kepolisian memfasilitasi pihak korban dan pelaku untuk berembuk mencari jalan keluar secara kekeluargaan. "Kami melibatkan FKPM untuk mendamaikan kasus ini," tambahnya lagi.
Namun, kapolsek menegaskan dalam kasus ini pihaknya hanya berperan memfasilitasi. Jika pihak korban tetap bersikeras dan meminta polisi menjalankan proses hukum, maka pihak kepolisian pun menuruti keinginan korban. "Kedua belah pihak akan membuat nota kesepakatan untuk berdamai. Pihak pelapor (Dw) akan ada pencabutan laporan," kata nya.
Menurutnya, kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang masalah tersebut, mengingat korban masih menginginkan bekerja di perusahaan yang sama dengan pelaku. Selain itu salah satu poin dalam nota kesepakatan itu adalah, kedua pihak berjanji tidak akan mengulangi kejadian serupa.
"Kedua belah pihak sepakat tidak melanjutkan masalah ini. Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut adalah kejadian tersebut tidak akan terulang kembali baik dari pelapor ataupun terlapor," tambahnya. Kapolsek menambahkan tujuan dari perdamaian tersebut mengingat kasus ini terjadi dalam ruang lingkup intern perusahaan. “Mengenai sanksi apa bagi keduanya kita kembalikan kepada perusahaan tempat keduanya bekerja,” pungkas Putu Rideng.
Sementara itu Dw menegaskan telah memaafkan tindakan NN yang melakukan pemukulan terhadap dirinya. “Saya sudah memaafkan kok, tadi sudah dipertemukan dan kita sepakati untuk tidak dilanjutkan,” terang perempuan berwajah manis itu.
Disinggung apakah akan tetap menjalani pekerjaan di perusahaan usai kasus terjadi. Dw mengatakan, pihak manajemen berencana akan memindahkan Dw ke divisi lain.”Saya memang mau kerja lagi, rencananya saya dipindah bagian aja pak,” tutup dia.
Sebelumnya, berawal meminjam charger telepon genggam, seorang karyawati salah satu dealer kendaraanberinisial Dw, malah dianiaya manajernya berinisial NN (28). Dw dijotos di bagian mulutnya. Tak terima perlakuan si bos, korban akhirnya melaporkan kasus ini ke kepolisian atas kasus penganiayaan tersebut. Akibat pukulan tersebut, korban mengaku kepalanya pusing-pusing.
Kasus pemukulan itu terjadi pada Selasa (12/6) siang sekira pukul 13.30 Wita di saat proses jam kerja berlangsung. Penganiayaan ini berawal, korban yang bertugas sebagai Service Marketing Representative (SMR) di dealer itu meminjam kepada NN alat pengisi baterai HP. Entah kenapa tiba-tiba, ada kalimat yang terucap dari mulut Dw, imbasnya NN naik pitam dan spontan memukul bagian mulut korban dengan tangan.
Berdasarkan versi NN, pemukulan itu ia lakukan lantaran Dw yang menggerutu mengucapkan kalimat bernada makian yang ditujukan kepada dia. NN juga membantah telah menonjok korban. “Saya ketok mulutnya, bukan memukul, kurang aja mengatain saya seperti itu,” kata NN saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Balikpapan Utara, sore kemarin.
Diakui NN, ucapan Dw begitu menyakitkan dia. Apalagi, di saat itu situasi kantor tengah ramai dengan konsumen. “Tidak selayaknya dia mengatakan itu, ada konsumen kan gak baik,” ucap dia.
“Kalau dibilangin melukai tidak, saya spontan saja,” sambung NN. NN dalam keterangannya memukul ketika Dw tengah berjongkok dengan maksud mengisi baterai HP. “Saya juga jongkok karena dia (Dw) posisinya juga di bawah,” jelas warga MT Haryono, Balikpapan Selatan ini.(bapos)