BALIKPAPAN – Operasi penyakit masyarakat (pekat) dimulai Senin (25/6) lalu. Hasilnya, 19 juru parkir (jukir) liar terjaring oleh anggota Satuan Sabhara Polres Balikpapan. Pengakuan awal, para jukir ini dikoordinasi oleh perusahaan swasta melalui Dinar Pasar Balikpapan. Tapi tak ada bukti identitas dan karcis resmi yang dikeluarkan pemerintah melalui dinas pasar.
Para jukir liar itu dijaring sepanjang Jalan Jendral Sudirman, di antaranya Balikpapan Permai (BP), Pasar Baru dan Pasar Klandasan pada Rabu (27/6) siang. Dari 19 orang tadi, dua di antaranya pengamen jalanan. Para jukir liar itu diamankan saat beroperasi di depan ruko maupun perkantoran serta pasar.
Para jukir liar itu dijaring sepanjang Jalan Jendral Sudirman, di antaranya Balikpapan Permai (BP), Pasar Baru dan Pasar Klandasan pada Rabu (27/6) siang. Dari 19 orang tadi, dua di antaranya pengamen jalanan. Para jukir liar itu diamankan saat beroperasi di depan ruko maupun perkantoran serta pasar.
Saat dirazia, beberapa jukir liar tampak berpura-pura berkelit. Lucunya, setelah beberapa jukir liar yang sudah diamankan diinterogasi, mereka juga “bernyanyi”menyebut rekannya adalah juga jukir liar. Aparat pun menggiring mereka naik ke truk Polisi.
“Banyak laporan masuk ke kami bahwa aktivitas jukir liar ini meresahkan masyarakat sehingga kami lakukan operasi,” sebut Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono. Seluruhnya diangkut ke Mapolres Balikpapan untuk pendataan. Selanjutnya mereka diberikan pengarahan oleh Satuan Bimbingan Masyarakat (Binmas).
Masih maraknya aktivitas jukir liar yang terkadang meminta memaksa terhadap masyarakat. Sejumlah pengaduan diterima polisi terkait aktivitasnya itu. Meski tak semua, namun keberadaan jukir liar belum jelas aturannya. Belum ada aturan pemerintah daerah (perda) tentang aturan parkir. Selama ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan adanya jukir liar di kawasan tersebut.
Pengadunya ada melalui telepon serta ada pula datang ke kantor Polres Balikpapan. Dari laporan yang masuk, para jukir liar tersebut tak segan memaksa kepada pengguna motor untuk membayar parkir. Meskipun jukir tersebut tidak memberikan karcis mereka mengaku baru beroperasi di wilayah tersebut.
“Selain gangguan kamtibmas, peredaran narkoba, senjata tajam jadi fokus pula operasi pekat ini,” imbuh Sabar. (KP)