BALIKPAPAN-Unit Jahtanras Sat Reskrim Polres Balikpapan masih berupaya
melakukan pengembangan terkait penangkapan tiga kawanan kejahatan
penjambretan yang berhasil dibekuk, Senin (16/4) lalu. Ditengarai,
kawanan ini merupakan penjahat yang beraksi di banyak lokasi di
Balikpapan.
Dari informasi yang diperoleh di kepolisian, Nober Yunus (23) warga
warga Gunung Guntur Rt 21, Balikpapan Tengah, Andrew (19) warga
Ringroad, Balikpapan Selatan dan Azis (19) warga Mekarsari, Balikpapan
Tengah bersikeras hanya beraksi di 3 Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Ketiga TKP itu antara lain, kawasan Markoni, Dahor dan Gunung Malang.
Hasil kejahatan mereka mencapai puluhan juta. Rp 44 juta uang tunai
serta satu unit laptop.
“Sumpah pak, saya tiga kali saja menjambret. Ndak ada lagi cuma itu
saja,” sebut Andrew, remaja yang mengotaki sindikat ini. Untuk
diketahui, tiga kawanan jambret yang sudah beraksi di 3 tempat kejadian
perkara (TKP) di wilayah Balikpapan, akhirnya berhasil dibekuk Unit
Jahtanras Sat Reskrim Polres Balikpapan, Senin (16/4) malam.
Tak tanggung-tanggung, salah seorang aksi kawanan ini adalah menjambret
tas berisi uang Rp44 juta yang merupakan biaya pernikahan korbannya.
Selain mereka, polisi juga mengamankan dua unit sepeda motor sebagai
alat kejahatan para tersangka yakni Honda beat dengan nopol KT 3208 YC
serta Yamaha Jupiter MX KT 3181 YO.
Modus dari aksi ketiganya sederhana. Tak perlu menguntit calon korbannya melainkan dengan modal keberuntungan. Maksudnya begini, ketika hunting di jalan dan melihat ada pengendara wanita melintas menggunakan sepeda motor lengkap dengan tas tercantol baik di terselip di tubuh atau di bagasi, kesempatan itu mesti diambil. “ Pokoknya ada yang bawa tas, ikuti, dekati baru rampas tasnya, ndak pakai pisau Pak modal berani aja dan keberuntungan,” terang Nober sembari terunduk.
Modus dari aksi ketiganya sederhana. Tak perlu menguntit calon korbannya melainkan dengan modal keberuntungan. Maksudnya begini, ketika hunting di jalan dan melihat ada pengendara wanita melintas menggunakan sepeda motor lengkap dengan tas tercantol baik di terselip di tubuh atau di bagasi, kesempatan itu mesti diambil. “ Pokoknya ada yang bawa tas, ikuti, dekati baru rampas tasnya, ndak pakai pisau Pak modal berani aja dan keberuntungan,” terang Nober sembari terunduk.
Beruntung ? yah, modal itu yang dipegang kawanan ini. Bukti sahihnya
ketika mereka berhasil menyikat tas milik Dwi, korban yang membawa tas
berisi uang modal menikah sebesar Rp44 juta. Diakui Andrew, dia sama
sekali tidak mengetahui jika korbannya tengah membawa uang sebanyak itu.
“Saya tarik, sempat dikejar, lolos dan begitu saya buka uangnya banyak
sekali,” bebernya.
Sadis, juga bisa menasbihkan kawanan ini. Bagaimana tidak, dari
pengakuan mereka. Apapun nasib korbannya saat ia tinggalkan dalam
kondisi terjatuh dari motor hingga terpental di aspal mereka tak mau
tahu.” Pokoknya lari sejauh mungkin, “ ucap Andrew lagi.
Dari hasil interogasi petugas, inspirasi kenekatan kawanan ini
menjambret rupanya hanya alasan keinginan memperoleh uang dengan cepat.
Tak perlu bekerja keras dan butuh waktu singkat saja.”Ndak ada yang
ngajarin, sama-sama mau. Uangnya untuk senang-senang,” tukas Nober.
Sementara itu, dari catatan di kepolisian. Dua dari ketiga tersangka
merupakan residivis berbeda kasus. Andrew tercatat merupakan residivis
kasus pencurian dan sempat menjalani proses penahanan sedangka Nober
Yunus pernah tersangkut kasus pemerkosaan.(bapos)