SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Selasa, 27 Desember 2011

PERAMPOK IRT DIDOR POLISI

BALIKPAPAN-Akhirnya terungkap juga siapa dalang perampokan dan penyekapan seorang ibu rumah tangga bernama Rasmi (48) di Jl Sonete RT 26 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara yang terjadi  Senin (19/12) lalu. Hanya sepekan usai kejadian, Tim Opsnal Reserse dan Kriminal Polsek Balikpapan Utara berhasil mengungkap kasus ini.

Dua pelaku yang berhasil diringkus merupakan buruh bangunan. Nasrun alias Sidik (23) si otak perampokan terpaksa dihadiahi timah panas sebab berusaha kabur saat hendak ditangkap. Rekan tersangka, Teguh Nasution (23) juga berhasil dibekuk tanpa perlawanan. Keduanya kini telah mendekam di sel tahanan Mapolsek, Balikpapan Utara.


Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kapolsek Balikpapan Utara AKP Putu Rideng SH, Senin (26/12) kemarin membenarkan penangkapan tersebut."Dengan kerja keras selama ini, kami akhirnya berhasil menangkap sindikat perampok lintas provinsi," kata Kapolres.

Untuk diketahui, kawanan perampok ini beraksi sekira pukul 10.30 Wita. Pelaku merampok rumah warga bernama Sunaji di Jalan Jl Sonete RT 26 Batu Ampar, Balikpapan Utara . Istri korban, Rasmi (38) disekap. Barang senilai sekitar Rp14 juta pun raib. Korban saat kejadian tengah sendirian di rumahnya, suaminya seperti biasa setiap harinya bekerja di kawasan Pelabuhan Semayang.

Sedang kedua anaknya menempati rumah sendiri. Pelaku memanjat pagar kemudian merangsek melewati pintu samping. Pelaku menodongkan senjata tajam (sajam) ke arah korban,  hingga korban tak berkutik. Dua penjahat  lalu membekap kemudian disekap di kamar. Lalu mengikat kaki dan tangan Risma dengan lakban. Mata dan mulut korban juga ditutup dengan lakban.

Para tersangka ditangkap saat tengah bersembunyi di kawasan Teluk Lingga RT 9, Sangatta, Kutai Timur Sabtu  (24/12) sekitar pukul 07.10 Wita.  Usai ditangkap, keduanya lalu dikeler menuju Balikpapan. Tiba di Balikpapan, satu perampok terpaksa ditembak polisi karena mencoba melarikan diri dari kawalan petugas.

Sidik berusaha kabur saat polisi tengah meminta menunjukkan barang bukti hasil kejahatan mereka.Pemuda asal Deli Serdang itu, seketika roboh, setelah tembakan bersarang di kaki kanannya.

“Pelaku terpaksa ditembak lantaran mencoba  melarikan diri, tak ada ampun. Ini pesan kepada siapa saja yang nekat melakukan aksi kejahatan,” tegas Putu Rideng.

Akibat tembakan tersebut, Sidik dilarikan ke RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif oleh tim dokter akibat luka yang cukup serius."Setelah menjalani perawatan sesaat langsung kita amankan," ucap Putu Rideng.

Usai mengamankan kedua tersangka, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti hasil rampokan tersangka, berupa satu buah senjata tajam (sajam) jenis Sangkur, 1 batang emas leburan 9 gram, satu kalung mutiara, HP Nokia, Laptop, dompet milik korban berisi surat berharga dan barang-barang pelaku yang dibeli dari hasil kejahatan."Ada beberapa hasil kejahatan yang dijual tersangka. Tersangka juga melakukan pengiriman uang kepada orang tua mereka di kampung sebanyak dua kali pengiriman,” terangnya.

Dari pengembangan penyidikan, catatan kejahatan sindikat ini nyatanya cukup mentereng. Tercatat ada 7 kasus kejahatan yang dilakoni kedua pemuda yang bekerja sebagai tenaga buruh kasar itu selama di kota Minyak. Kejahatan yang dilakukan rata-rata merupakan kasus pencurian.” Ini merupakan penjahat lintas pulau, jalurnya berbagai provinsi dan disetiap kota yang disingahi selalu melakukan aksi kejahatan khususnya pencurian,” pungkas perwira balok tiga ini.
Para tersangka sendiri mengaku, usai berhasil melakoni aksi perampokan memilih menetap di berbagai tempat. Sebelum berada di Sangatta, Sidik dan Teguh memilih bersembunyi di kawasan Terminal Damai juga di  KM 8.”Pindah-pindah Pak, dari Balikpapan saya ke sempat di Samarinda, Bontang dan terakhir di Sangatta, tidur di  masjid,” terang Sidik sembari meringis kesakitan.
Ditanya apakah memilih melarikan diri ke Sangatta sebagai target aksi rampok selanjutnya, Sidik dengan gamblang menampiknya.”Saya ada rencana mau kerja lagi di sana (Sangatta) pak,” jawab Sidik dengan tangan terborgol.(noq)