BALIKPAPAN-Rabu (14/12) dini hari, udara terbilang
cukup dingin. Namun tidak dengan udara yang berada di kawasan Balikpapan
Permai (BP) sekira pukul 01.00 Wita. Api membakar sekira 183 rumah yang
dihuni oleh 1.101 jiwa itu cukup membuat suhu udara di sekitar Pasar BP
meninggi.
Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab
menyalanya api di pemukiman padat penduduk itu. Beruntung tidak ada
korban jiwa dalam kejadian yang terjadi di penghujung tahun 2011 ini.
Dari penuturan Jupri, salah satu warga yang mengaku mengetahui api,
bermula dari salah satu rumah yang tak jauh dari SMK Pertiwi.
“Pas itu saya lihat api itu masih kecil, paling masih dua rumah saja itu, terus saya bangunin orang-orang. Nah kalau asalnya dari rumah yang ada di satu gang setelah SMK Pertiwi situ na Mas,” kata pria kelahiran Kebun Sayur ini.
Beberapa jam berlalu, api tidak kunjung padam. Angin yang bertiup cukup
kencang pada pagi itu, cukup untuk membuat api merembet dan membakar
rumah-rumah lainnya. Hingga akhirnya pemukiman padat penduduk seluas
sekira 2,5 hektare habis dilalap si jago merah.
Salah satu musala yang berada di RT 22 Gang Buntu ikut dilalap si jago
merah. Api mulai melahap bangunan permanen itu sekira pukul 03.00 Wita
dini hari atau 2 jam dari api pertama kali berkobar. Musala itu sendiri
berada di tengah pemukiman padat warga.
Beberapa warga juga sangat menyayangkan lambannya penanganan yang
diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Kota
Balikpapan dalam upaya memadamkan api.
“Sudah dua jam lebih di sini belum kelihatan pemadamnya, sampyan bisa lihat sendiri kan?,” kata salah seorang warga yang berada di lingkungan RT 22 Kelurahan Damai.
Guna memadamkan kobaran api, sebanyak 15 armada kebakaran dari Badan
Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK), Chevron, Total dan PT
Pertamina serta 14 kendaraan tangki air dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Musibah ini juga mendapatkan perhatian dari Wali Kota Balikpapan Rizal
Effendy yang langsung terjun ke lokasi kebakaran. Kepada wartawan ia
hanya menyampaikan bahwa pihak pemerintah akan melakukan yang semestinya
terhadap kejadian ini.
“Yang jelas kita akan melakukan pendataan mengenai jumlah korban,
kerugian dan juga akan mendirikan posko dan tenda penampungan,” tutur
orang nomor satu di Balikpapan ini dengan singkat.
Dan benar, sekira pukul 09.00 Wita, beberapa perangkat pemerintahan,
TNI dan juga dari kepolisian tampak sibuk mendirikan tenda untuk posko
bantuan di kawasan Pasar BP. Dan mulai jam itu pula, berbagai bantuan
dari banyak pihak langsung mengalir dan diterima oleh petugas posko.
Pantauan terakhir sekira pukul 17.00 Wita kemarin, sekira Rp18 juta
uang tunai berhasil dikupulkan petugas. Selain itu masih ada bantuan
berupa mie instan, minyak goreng, beras dan juga air mineral.
Sementara itu, para korban menempati tenda penampungan yang didirikan
di tepian Muara Sungai Ampal. Dan kebanyakan mereka mengaku tidak sempat
menyelamatkan harta bendanya.(bapos)