BALIKPAPAN-Waspadalah, waspadalah, waspadalah! Lama
tak terdengar kabarnya, sindikat gendam kini kembali beraksi di Kota
Beriman. Pada Selasa (4/10) kemarin giliran seorang ibu pemilik warung
nasi goreng Ervin di Km 1,5 Jl Soekarno-Hatta RT 26 nomor 23, bernama
Muwarofah (42) dikerjai oleh gerombolan sindikat gendam.
Pelaku gendam yang beraksi pada siang bolong tersebut berhasil membawa
kabur perhiasan emas milik Muwarofah yang secara keseluruhan berjumlah
124 gram tersebut. Dengan harga emas berkisar saat ini berkisar Rp500
ribu per gram, maka kerugian Muwarofah itu mencapai Rp62 juta.
Saat melapor ke Polsek Utara kemarin, Muwarofah menceritakan, saat
dirinya hendak pergi berbelanja tepat di depan rumah yang sekaligus
warung nasi goreng satu unit mobil Toyota Avanza berwarna hitam
berhenti. Di dalam mobil itu terdapat tiga orang, dua pria dan seorang
wanita yang keluar dan bertanya-tanya kepada dirinya.
“Nah, setelah bertanya tersebut saya langsung hilang ingatan. Yang saya
ingat mereka mau mengantarkan saya berbelanja tapi malahan dibawa
mutar-mutar seingat saya,” terang Muwarofah di hadapan petugas.
Kembali Muwarofah menceritakan, selama di dalam mobil dirinya sudah
tidak ingat apa-apa kecuali menuruti kemauan para pelaku. Muwarofah yang
pada hari itu hanya mengenakan kalung emas dan anting-anting kembali
dibawa oleh pelaku ke sekitar rumahnya.
“Setelah dibawa mutar-mutar, saya diturunkan di depan TK Putera Harapan
1 (Km 1). Nah di situlah saya disuruh pulang untuk mengambil semua
perhiasan emas saya yang ada di rumah. Karena sudah terkena gendam saya
nurut saja dengan berjalan kaki ke rumah untuk mengambil semua emas
saya,” aku Muwarofah yang kemarin didampingi suaminya Asrif (50)
bersama kerabatnya.
Tanpa menghiraukan suami dan anaknya, Muwarofah main nyelonong saja
masuk ke rumahnya untuk mengambil semua perhiasan emas yang telah
dikumpulkan bertahun-tahun hasil berjualan nasi goreng bersama suaminya.
Setelah mengambil semua emas di rumahnya, Muwarofah yang tak sadarkan
diri kembali pergi menemui ketiga orang pelaku gendam tersebut di depan
TK Putera Harapan 1. “Nah, saya ingatnya di depan TK itulah mereka
ganti mobil yang semula hitam menjadi berwarna silver. Selanjutnya saya
kembali dibawa keliling hingga akhirnya sampai di Yova Supermart,”
terangnya.
Sesampainya di Yova Supermart tersebut, sambung dia, dirinya bersama
beberapa pelaku sempat masuk sedangkan mobil berada di parkiran. “Waktu
di dalam Yova Supermart itulah saya diberi uang sebesar Rp200 ribu, tak
lama kemudian ditinggal begitu saja barulah saya sadar dan
kebingungan,” kata Muwarofah.
Beruntung, pegawai Yova Supermart yang melihat Muwarofah gontai langsung menolong sekaligus membawa korban pulang ke rumahnya.
Mendengar kejadian tersebut keluarga Muwarofah pun kebingungan dan
seakan tak percaya. “Apalagi saat isteri saya ini datang ke rumah terus
mengambil semua emasnya. Saya sempat tanyakan dimana barang
belanjaannya tapi hanya diam dan terlihat kebingungan. Dan setelah ambil
emas di rumah langsung kembali keluar,” ungkap Asrif di Polsek utara
kemarin.
Keluarga Asrif sempat terkejut saat istrinya tiba diantarkan oleh
pegawai Yova Supermart, bahkan sempat turut serta mengantarkan ke Polsek
Balikpapan Utara untuk melaporkan kejadian tersebut.
Dengan kejadian tersebut, Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Andrias
melalui Kasi Humasnya Aiptu Djuwondo berjanji akan segera
menindaklanjuti laporan tersebut. “Kami sudah menerima laporan tersebut,
untuk itu pula kami akan segera melakukan penyelidikan.
Karena kejadian gendam ini sudah sering terjadi di Balikpapan,
kemungkinan bisa jadi ini merupakan bagian dari sindikat gendam,” terang
Djuwondo yang berharap kepada segenap warga untuk terus waspada akan
bahaya gendam tersebut.(balikpapan_pos)