SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Rabu, 05 Oktober 2011

Digendam, Emas 124 Gram Melayang

BALIKPAPAN-Waspadalah, waspadalah, waspadalah! Lama tak terdengar kabarnya, sindikat gendam kini kembali beraksi di Kota Beriman. Pada Selasa (4/10) kemarin giliran seorang ibu pemilik warung nasi goreng Ervin di Km 1,5 Jl Soekarno-Hatta RT 26 nomor 23, bernama Muwarofah (42)  dikerjai oleh gerombolan sindikat gendam.

Pelaku gendam yang beraksi pada siang bolong tersebut berhasil membawa kabur perhiasan emas milik Muwarofah yang secara keseluruhan berjumlah 124 gram tersebut. Dengan harga emas berkisar saat ini berkisar Rp500 ribu per gram, maka kerugian Muwarofah itu mencapai Rp62 juta.


Saat melapor ke Polsek Utara kemarin, Muwarofah menceritakan, saat dirinya hendak pergi berbelanja tepat di depan rumah yang sekaligus warung nasi goreng satu unit mobil Toyota Avanza berwarna hitam berhenti. Di dalam mobil itu terdapat tiga orang, dua pria dan seorang wanita yang keluar dan bertanya-tanya kepada dirinya.

“Nah, setelah bertanya tersebut saya langsung hilang ingatan. Yang saya ingat mereka mau mengantarkan saya berbelanja tapi malahan dibawa mutar-mutar seingat saya,” terang Muwarofah di hadapan petugas.

Kembali Muwarofah menceritakan, selama di dalam mobil dirinya sudah tidak ingat apa-apa kecuali menuruti kemauan para pelaku. Muwarofah yang pada hari itu hanya mengenakan kalung emas dan anting-anting kembali dibawa oleh pelaku ke sekitar rumahnya.

“Setelah dibawa mutar-mutar, saya diturunkan di depan TK Putera Harapan 1 (Km 1). Nah di situlah  saya disuruh pulang untuk mengambil semua perhiasan emas saya yang ada di rumah. Karena sudah terkena gendam saya nurut saja  dengan berjalan kaki ke rumah untuk mengambil semua emas saya,”  aku Muwarofah yang kemarin didampingi suaminya Asrif (50) bersama kerabatnya.

Tanpa menghiraukan suami dan anaknya, Muwarofah main nyelonong saja masuk ke rumahnya untuk mengambil semua perhiasan emas yang telah dikumpulkan bertahun-tahun hasil berjualan nasi goreng bersama suaminya.

Setelah mengambil semua emas di rumahnya, Muwarofah yang tak sadarkan diri kembali  pergi menemui ketiga orang pelaku gendam tersebut di depan TK Putera Harapan 1. “Nah, saya ingatnya di depan TK itulah mereka ganti mobil yang semula hitam menjadi berwarna silver. Selanjutnya saya kembali dibawa keliling hingga akhirnya sampai di Yova Supermart,” terangnya.

Sesampainya di Yova Supermart tersebut, sambung dia, dirinya bersama beberapa pelaku sempat masuk  sedangkan mobil berada di parkiran. “Waktu di dalam Yova Supermart itulah saya diberi uang sebesar Rp200 ribu, tak lama kemudian ditinggal begitu saja barulah saya sadar dan kebingungan,” kata Muwarofah.

Beruntung, pegawai Yova Supermart yang melihat Muwarofah  gontai langsung menolong sekaligus membawa korban pulang ke rumahnya.

Mendengar kejadian tersebut keluarga Muwarofah pun kebingungan dan seakan tak percaya. “Apalagi saat isteri saya ini datang ke rumah terus mengambil semua emasnya. Saya sempat tanyakan  dimana barang belanjaannya tapi hanya diam dan terlihat kebingungan. Dan setelah ambil emas di rumah langsung kembali keluar,” ungkap Asrif di Polsek utara kemarin.

Keluarga Asrif sempat terkejut saat istrinya tiba diantarkan oleh pegawai Yova Supermart, bahkan sempat turut serta mengantarkan ke Polsek Balikpapan Utara  untuk melaporkan kejadian tersebut.

Dengan kejadian tersebut, Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Andrias  melalui Kasi Humasnya Aiptu Djuwondo berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Kami sudah menerima laporan tersebut, untuk itu pula kami akan segera melakukan penyelidikan.
Karena kejadian gendam ini sudah sering terjadi di Balikpapan, kemungkinan bisa jadi ini merupakan bagian dari sindikat gendam,” terang Djuwondo yang berharap kepada segenap warga untuk terus waspada akan bahaya gendam tersebut.(balikpapan_pos)