BALIKPAPAN-Minuman keras (miras) jenis cap tikus (CT) benar-benar
menjadi sumber kemaksiatan. Saferius Sari (27) dan Rinto (27)-dua pemuda
yang tidak punya pekerjaan alias penggangguran-bukannya berupaya keras
melamar pekerjaan atau berusaha mandiri menciptakan lapangan kerja,
malah bersenang-senang dengan cara menegak miras.
Tanpa diketahui oleh Rinto, Saferius Sari yang selama ini indekos di Km
4 Jl Soekarno-Hatta melakukan aksi jahatnya dengan membobol rumah
tetangganya yang juga digunakan sebagai counter HP. Dari aksi pencurian
yang dilakukan Saferius Sari tersebut, dirinya nekat menggondol uang
sebesar Rp2 juta.
Menurut pengakuan Saferius-panggilan Saferius Sari, waktu itu dirinya
sedang mabuk berat di kawasan Km 4. Ia melihat sebuah rumah dalam
kondisi kosong karena tengah ditinggal oleh pemiliknya.
“Karena saya dalam kondisi mabuk, dan melihat rumah tersebut sedang
kosong ditinggal pemiliknya. Saya diam-diam masuk lewat jendela. Dan di
dalam rumah menemukan tas berisi duit Rp2 juta. Duit itulah yang saya
ambil,” aku Saferius.
Dari jendela yang digunakan sebagai jalan masuk itu pula, lanjutnya
lagi, ia membawa uang hasil jarahannya. Pencurian itu dilakukan pada
Senin (3/10) sekira pukul 21.00 Wita.
Walaupun tukang mabuk, rupanya Saferius punya rasa persahabatan yang
erat dengan Rinto. Dari total Rp2 juta uang hasil curiannya, diberikan
ke Rinto Rp200 ribu, tanpa menyebutkan dari mana uang tersebut berasal.
Rinto ya menerima saja namanya juga diberi uang rekannya sendiri. Nah
setelah itu, warga sekitar di tempat indekos Rinto, mulai ribut-ribut.
Warga sekitar langsung menuduh aksi pencurian tersebut dilakukan oleh
Saferius Sari karena pria berambut pendek yang Selasa (4/10) kemarin
mengenakan baju berwarna putih ini sering nongkrong di rumah yang
kecurian tadi. Tudingan warga terhadap Saferius itu justru membuat Rinto
tidak nyaman.
“Karena saya merasa tidak nyaman dengan tuduhan tersebut, saya langsung
bawa mobil angkot yang sering saya gunakan untuk nyerep mencari
Saferius,” ungkap dia.
Lebih lanjut Rinto mengutarakan, dirinya menelepon Saferius lantas
menjemputnya di Gunung Sari dan langsung membawanya ke Polsek Utara.
Atas pengaduan pria yang pernah bekerja sebagai buruh tambang batu bara
tersebut, kepolisian langsung mengamankan keduanya. “Sekarang masih
dalam proses kami masih terus melakukan penyelidikan untuk kemudian
dikembangkan. Apakah pencurian tersebut ada keterkaitan dengan
keduanya. Karena itu keduanya pun kami tahan,” kata Kapolsek Balikpapan
Utara, Kompol Andrias melalui Kasi Humasnya Aiptu. Djuwondo, Selasa
(4/10).(balikpapan_pos)