BALIKPAPAN- Kesulitan menyaksikan ajang piala dunia yang disiarkan langsung di dua stasiun televisi swasta, membuat ratusan bahkan ribuan orang di Balikpapan mencari berbagai cara untuk bisa menyaksikan pertandingan akbar itu.
Mulai dari nonton bareng, nonton di rumah tetangga atau memasang antena. Upaya mendapatkan siaran langsung piala dunia juga dilakukan oleh dua warga Jl Letjend Soeprapto RT 16, Baru Ulu, Balikpapan Barat, Amir (27) dan Arif alias Endung (25).
Mereka mencoba memasang antena TV di atas atap rumah. Apesnya, kedua buruh bangunan itu malah terkena aliran listrik tegangan tinggi. Beruntung keduanya lolos dari maut namun mengalami luka bakar cukup serius di kaki dan tangan.
Peristiwa ini terjadi Selasa (15/6) sore kemarin sekira pukul 18.00 Wita di kawasan Jl Letjend Soeprapto RT 16, Baru Ulu, Balikpapan Barat. Dari keterangan sejumlah saksi mata, sore itu Amir dan Endung mencoba mengganti tiang penyangga antenna yang sebelumnya telah terpasang dengan tiang yang lebih tinggi.
Tiang yang awalnya menggunakan bambu itu mereka turunkan dengan alasan terlalu pendek serta kualitas gambar tv yang dihasilkan kurang baik. Amir pun kemudian mengambil tiang besi berukuran panjang 12 meter yang berada disisi rumah.
Endung mengambil posisi di tepi jalan memegangi tiang sementara Amir memilih naik ke lantai dua rumah. Oleh Endung, tiang berdiameter 3 cm ia naikan kemudian disambut oleh Amir. Dengan kompaknya mereka menaikan tiang besi itu hingga berdiri tegak.
Dasar ceroboh, rupanya ketika posisi tiang mantap terpasang, kabel listrik PLN yang menjuntai di atas rumah bersentuhan dengan ujung tiang. Aliran listrik kontan seketika itu menyengat cepat.
Amir dan Endung ng yang masih terus memegangi tiang tak mampu menghindari tingginya sengatan listrik, sontak keduanya lantas tersetrum. “Amir di atas langsung jatuh pingsan, kalau Undeng masih berdiri kesakitan dan besinya nda bisa lepas,” kata Kaharudin (41), salah satu saksi mata.
Kaharudin yang melihat kejadian itu spontan mengambil sadel sepeda yang berada dibengkelnya lalu memukul keras bagian kaki Undeng. Tiang listrik yang menempel disela paha dan kaki korban diakuinya saat itu sulit terlepas.
Namun, Daeng—sapaan sehari-harinya—terus berusaha melepaskan tiang itu. “Saya pukul terus kalau tidak cepat mungkin aja nyawanya nda selamat. Tiang itu terus menempel,” terang Pria pemilik salah satu bengkel yang berjarak tak jauh dari TKP. Keduanya saat itu tak sadarkan diri.
Undeng terkapar di jalan sementara Amir tergeletak di lantai dua rumah kayu itu. Oleh warga keduanya langsung dilarikan ke ruang instalasi rawat darurat Rumah Sakit Tentara R Hardjanto Balikpapan.
Saat diwawancarai harian ini, Endung mengatakan dirinya saat itu sama sekali tak berfikiran jika tiang yang ia pegang menyentuh kabel yang membentang di atas rumah. ”Saya nda sadar waktu itu, tiba-tiba tiang langsung mengenai kabel.
Langsung saya tersetrum dan tiang nda bisa saya lepaskan,” terang Endung yang mengaku memilih Argentina sebagai tim kesayangannya. Kepolisian Polsekta Balikpapan Barat usai menerima laporan warga terkait kejadian tersebut langsung menuju ke TKP.
Dari hasil olah TKP dan identifikasi polisi mengamankan tiang besi penyebab korban tersetrum. Kapolresta Balikpapan AKBP A Rafik melalui Kapolsekta Balikpapan Barat AKP M Rizal Muchtar membenarkan, adanya warga yang terluka akibat tersetrum listrik.
"Penyebab kecelakaan karena tersetrum listrik dari kabel yang mengenai tiang besi yang digunakan sebagai tiang antenna televisi,” kata Rizal, kemarin. “Kepada warga sebaiknya lebih berhati-hari dan jangan bertindak ceroboh terutama berkaitan dengan listrik tegangan tinggi. Sebab bisa fatal akibatnya,” harapnya.(metrobalikpapan)
Posting Komentar
"Mohon Isikan Saran dan Komentar Anda, Untuk Tugas Kami ke Depan Agar Lebih Baik"