BALIKPAPAN–Sebaiknya masyarakat mengecek kembali instalatur listrik yang ada di rumah. Dalam sehari kemarin, dua kebakaran di dua tempat berbeda terjadi. Keduanya disebabkan korsleting listrik. Berdasarkan bank data Balikpapan Pos Sepanjang tahun 2012 ini, sudah 12 kali terjadi kebakaran, 8 di antaranya disebabkan korsleting listrik.
Kebakaran pertama terjadi di Karang Jati, sekira pukul 13.30 Wita, si jago merah melalap rumah kontrakan. Sekira pukul 23.00 Wita, si jago merah kembali mengamuk meludeskan rumah milik Budi di Kampung Baru Tengah tepatnya di Jl Gunung Traktor RT 50 No 49.
Kebakaran pertama terjadi di Karang Jati, sekira pukul 13.30 Wita, si jago merah melalap rumah kontrakan. Sekira pukul 23.00 Wita, si jago merah kembali mengamuk meludeskan rumah milik Budi di Kampung Baru Tengah tepatnya di Jl Gunung Traktor RT 50 No 49.
Menurut saksi mata yang diwawancarai Balikpapan Pos, terlihat percikan api terlebih dahulu sebelum api melalap seluruh bangunan hingga rata dengan tanah. Amat, saksi mata yang ditemui media ini menjelaskan sebelum kebakaran terjadi pemadaman listrik sejak pukul 20.00 Wita. “Sebelumnya mati lampu mas. Ketika hidup, langsung timbul percikan api di rumah mertua saya. Saya langsung matikan lampu dalam rumah, tetapi tidak sempat karena api langsung besar,” kata Amat usai bersama rekannya membantu melakukan pemadaman.
Saksi lainnya yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, kebakaran karena arus pendek akibat pemadaman yang dilakukan PLN. “Kalo kejadian begini, siapa sudah yang bertanggung jawab. Pasti warga lagi yang disalahkan, padahal PLN yang bikin terjadinya arus pendek,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBK Kota Balikpapan Safaruddin HS yang ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, pihaknya langsung meluncurkan ke TKP usai mendapatkan informasi dari anggotanya. “Kami dapat info sekitar pukul 23.15, sebanyak 8 unit mobil pemadam dari Pemkot langsung kita kerahkan, selain bantuan dari Chevron dan tangki PDAM,” kata Safaruddin.
Ia juga menjelaskan, akses jalan yang sulit dan tidak bisa dilalui mobil pemadaman karena lokasi berada di tengah pegunungan sedikit menjadi kendala. “Pemilik rumah saat listrik padam sedang keluar rumah. Rumahnya juga berada di tengah-tengah kepadatan penduduk,” lanjutnya. Hingga api padam, wilayah Kampung Baru Tengah masih mengalami gelap gulita, akibat pemadaman oleh PLN.
KEBAKARAN KARANG JATI
Sebelumnya di siang bolong, sekira pukul 13.30 Wita, api membesar dan membakar rumah kontrakan milik Jumhari di Jl Keramik RT 13 N0 97 di Kelurahan Karang Jati, Balikpapan Tengah. Penyebab kebakaran itu saat ini tengah diselidiki pihak kepolisian, namun dari keterangan yang diperoleh Balikpapan Pos, kemungkinan besar karena hubungan arus pendek alias korsleting.
Hubungan pendekatau korsleting (dari bahasa Belanda kortsluiting) adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik yang sangat kecil, mengakibatkan aliran listrik yang sangat besar dan bila tidak ditangani dapat mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Kembali ke rumah kontrakan yang diamuk api, bangunan itu terdiri atas dua lantai dengan empat pintu.
Amukan si jago merah bermula dari rumah yang dikontrak oleh Azam Rusli (38), di mana saat api berkobar, penyewa sedang keluar mengunjungi keluarganya di Kampung Baru. “Warga di sini tahu ada kebakaran, karena dari rumah milik Pak Jumhari mengeluarkan asap dan paling banyak asapnya dari kamar rumah yang dikontrak pak Azam Rusli,” kata Anto, saksi mata yang ikut melakukan pemadaman saat ditanyai Balikpapan Pos, kemarin.
Bahkan, Anto yang mengetahui sejak awal bermulanya api tanpa ragu langsung mendobrak pintu dibantu warga lainnya dengan hanya menggunakan air berwadah ember, sembari menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran. Sementara itu, saksi lainnya Bariman menuturkan kejadian berlangsung singkat, dan mampu diatasi oleh warga di sini.
“Kebetulan pas hari libur, jadi warga banyak di rumah dan langsung sepintas bersama-sama memadamkan api. Di wilayah sini memang terkenal kebersamaannya. Untung nggak ada korban mas,” ungkap Bariman.
Saat ditanyai, korban kebakaran Azam Rusli didampingi istrinya Yayuk hanya terlihat pasrah. “Padahal saya tingggal sebentar saja ke Kampung Baru menjenguk keluarga di sana. Sebelum keluar, semua aman. Kompor dan listrik tidak ada yang menyala,” beber pria yang bekerja di PT Suprako itu.
“Untuk kerugian saya tidak tahu persis nominalnya, soalnya hampir semua terbakar. Hanya tersisa barang yang berada di ruang tamu saja,” lanjut Rusli yang sedang menikmati masa cutinya dengan ratapan musibah yang menimpanya. Api akhirnya berhasil dijinakkan para pemuda dan masyarakat RT 08 dan 13.
Camat Balikpapan Tengah Hasbullah Helmi dan Lurah Karang Jati Riduan didampingi Ketua RT 13 Jufri salut atas keguyuban dan kegotongroyonganyang diperlihatkan warga. “Kami salut dengan keguyuban warga di sini, terutama para pemudanya. Tanpa, menunggu petugas pemadam secara spontan dan bahu membahu memadamkan api,” kata Lurah Riduan, kemarin.
Ia menambahkan, warga bisa menjadikan pelajaran dengan kejadian yang menimpa rumah kontrakan milik Jumhari agar lebih waspada. “Di kelurahan dan di setiap pertemuan dengan ketua RT dan warga, kita selalu sosialisasikan akan bahaya kebakaran. Apalagi jelang bulan puasa dan lebaran, warga harus lebih hati-hati lagi,” pungkasnya. Untuk diketahui, rumah berlantai dua yang dikontrakan tersebut, memiliki empat pintu dan dihuni empat kepala keluarga (KK), masing-masing di lantai bawah ditempati Azam Rusli dan Mursono. Sedangkan di lantai atas dihuni Imam dan Dion.
Sementara itu, pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dan bukti bukti di tempat kejadian perkara (TKP) guna mengungkap penyebab kebakaran.
Sejumlah saksi mata, termasuk pemilik bangunan sudah dimintai keterangan petugas kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, penyebab asal muasal api belum dapat dipastikan sebab masih dalam proses penyelidikan.”Masih dalam penyelidikan, di lokasi kebakaran sudah kita pasang garis batas polisi dibantu petugas Polsek Balikpapan Utara,” terang Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono melalui Pejabat PID Polres Balikpapan Ipda Wahyudi.(BP)