BALIKPAPAN- Temuan tengkorak yang diperkirakan milik
bocah hilang Yunita Pratiwi (5) atau Tiwi diragukan kebenarannya.
Analisis masih dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih pasti.
Polisi sendiri belum dapat memastikan bahwa tulang itu merupakan jasad
Tiwi yang hilang, Jumat (22/11) lalu.
Tengkorak yang berada di semak hutan pakis di RT 67 Kilometer 4, Kelurahan Batu Ampar Balikpapan Utara itu ditemukan dalam kondisi berserakan.
Ada pakaian berupa baju dan celana. Di antara kerangka, ditemukan
gelang yang selama ini digunakan oleh Tiwi. Gelang itu pemberian nenek
korban bertuliskan nama korban. Ada banyak kejanggalan, jika memang Tiwi
benar meninggal saat dilaporkan hilang, berarti diperkirakan usia
tengkorak terhitung mundur sejak ditemukan dan hilang berjarak 2 pekan.
Dalam jarak waktu sesingkat itu, mengapa bentuk tengkorak sudah seperti
usia tengkorak berusia tahunan.”Saya sebagai orang awam ndak percaya itu tengkorak anak yang hilang itu (Tiwi, Red). Kok hilangnya dua minggu bentuknya sudah tulang belulang begitu,” ucap Rahman, salah seorang tetangga Tiwi.
Kejanggalan lainnya, di lokasi ditemukannya tengkorak sudah berulang
kali disisir baik oleh polisi menggunakan anjing pelacak, masyarakat
sekitar bahkan paranormal. Secara logika jika ada jasad Tiwi maka saat
penyisiran sudah pasti tengkorak itu ditemukan. Warga sekitar mengaku
tidak pernah mencium bau busuk sehingga mustahil jika jasad Tiwi
tiba-tiba sudah dalam bentuk tengkorak.
Dengan kata lain, bisa jadi tengkorak berserakan itu sengaja diletakkan
untuk membentuk opini masyarakat bahwa Tiwi telah tewas. Sejumlah
dokter di RSKD saat diwawanarai Balikpapan Pos beberapa waktu lalu menyatakan, mustahil jika hanya dalam hitungan sekira 15 hari jenasah berubah menjadi tengkorak.
Jika ada sinyalemen Tiwi masih hidup, sementara ada upaya orang
misterius yang sengaja mencoba merekayasa kematian Tiwi, menjadi tugas
berat kepolisian untuk mengungkap teka-teki tersebut. Dugaan adanya
rekayasa itu semakin kuat dengan gelang bertuliskan Tiwi yang sengaja
diletakkan tak jauh dari lokasi penemuan tulang belulang yang
berserakan.
Belum lagi terkait pakaian yang ditemukan. Menurut pengakuan orang tua
Tiwi, Rustam dan Novi, putri tunggalnya itu sore sekira pukul 17.00 wita
atau beberapa saat sebelum diketahui menghilang mengenakan baju
singlet berwarna ungu dipadu celana pendek putih. Hanya gelang yang
menjadi penanda kuat jika kerangka itu adalah Tiwi. Sedangkan saat
ditemukan pertama kali oleh warga bernama La Juma (56), warna baju dan
celana yang sudah berbalut lumpur itu berwarna putih bercorak bunga.
Jika tengkorak tersebut bukanlah tengkorak Tiwi. Siapa pemilik
tengkorak itu? Polisi sendiri tidak mau gegabah memastikan benar
tidaknya tengkorak adalah Tiwi. Dan jika hasil DNA menyatakan tengkorak
tidak identik dengan orang tua Tiwi berarti ada kasus lain yang
terungkap.
Misteri penemuan kerangka itu hingga saat ini masih belum terpecahkan.
Bahkan, keterkaitan dengan hilangnya Tiwi juga belum ada titik terang.
Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono mengatakan, saat ini pihak
kepolisian masih menunggu hasil identifikasi terhadap kerangka sembari
melakukan penyelidikan atas hilangnya Tiwi itu. “Sampel DNA sudah kami
kirim ke Jakarta Sabtu lalu, kita tunggu hasilnya apakah identik atau
tidak,” jelasnya.
Sedangkan uji sampel yang dilakukan dokter forensik dari Samarinda dr
Daniel beberapa waktu lalu terungkap, bahwa dilihat dari gigi,
kemungkinan usia korban yang meninggal antara lima hingga tujuh tahun.
Saat ini kerangka yang ditemukan dengan beberapa bagian tulang hilang
tersebut masih berada di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD)
Balikpapan.
Sebelumnya diberitakan, upaya mencari Yunita Pratiwi akrab disapa Tiwi
yang hilang hingga kemarin belum terkuak. Usaha puluhan paranormal masih
belum membuahkan hasil. Sementara orangtua korban, Rustam dan Novi
warga Jl Soekarno Hatta Km 4 RT 67 No. 100 Kelurahan Batu Ampar,
Balikpapan Utara masih berharap buah hatinya itu dapat ditemukan.
Tiwi sendiri duduk di bangku taman kanak kanak (TK) di TK RA Sitti
Aisyah yang beralamat di Kawasan Terminal Batu Ampar, Balikpapan Utara.
Di lingkungan sekolahnya, Tiwi memang dikenal familiar di kalangan
pengajar dan teman sekolahnya. Selain dikenal periang, prestasi belajar
Tiwi juga cukup baik. Tiwi sebelum hilang, tengah bersama Serly (4)
bermain sekira 20 meter dari rumahnya. Tak diketahui bagaimana pastinya
bocah lucu itu secara mendadak tak lagi terendus keberadaannya.(bapos)