SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI POLSEK BALIKPAPAN BARAT, KAMI SIAP MELAYANI ANDA, APABILA ANDA MEMBUTUHKAN KAMI HUBUNGI CALL CENTER 110 ATAU (0542) 422 392 ATAU SMS HOTLINE 0852-5448-9786

Jumat, 02 Desember 2011

Awas, Jambret Merajalela

BALIKPAPAN-Aksi jambret jalanan kian hari semakin merajalela. Khusus di wilayah hukum Polsek Utara selama Oktober November, sebanyak 6 kasus terjadi dengan sasaran wanita pengendara sepeda motor. Parahnya lagi,  pelaku mulai berani beraksi di siang bolong dengan modal senjata tajam (sajam).


Korban terbaru  adalah seorang guru SMP 17 Balikpapan bernama Luddia Sattu Bunga (45), warga Gunung Polisi, Balikpapan Utara. Wanita itu dijambret di kawasan Jl Soekarno Hatta Km 3,5 Balikpapan Utara Selasa (30/11) siang kemarin sekira pukul 14.00 Wita. Kejadian yang dialami korban lokasinya sama dengan kejadian yang dialami seorang guru juga bernama Ruth (40) awal November lalu. Korban sendiri Akibat kejadian ini kehilangan sebuah tas berisi uang Rp52 ribu dan satu unit laptop.



Peristiwa penjambretan berawal ketika korban seorang diri  mengendarai motor KT 2859 AS menuju rumah usai mengajar di sekolah. Ketika melintas persis depan jalan amblas, tiba-tiba dari arah belakang tanpa diduga datang pelaku dengan menggunakan motor bebek merampas tas korban yang tersalip di tubuhnya.Tak butuh waktu lama, pelaku yang diketahui berboncengan berhasil menyikat tas korban.”Tas saya itu dipotong pakai pisau, pisau itu sempat nempel di badan saya,” tutur korban saat melapor di Mapolsek Utara.


Mengetahui dirinya dijambret, korban tidak tinggal diam. Ia berteriak minta tolong sembari mengejar pelaku. Bahkan sepeda motor pelaku sempat oleng karena gugup ketika melarikan diri ke arah Rapak.


“Saat pelaku mengambil tas, saya sempat mengejar tapi pelaku hilang karena motor saya tak sanggup mengejar,” urai korban dengan napas tersengal. "Saya sempat mengenali plat motor pelaku, tapi tak ingat huruf belakangnya,” tambahnya.


Korban mengaku masih mengingat ciri kedua pelaku. Pelaku menggunakan jaket dan memakai helm. Sementara ciri joki motor tidak diingat korban.”Pokoknya saya ingat pakai jaket, motornya bebek tua,” jelas guru kelas 8 itu.


Korban sendiri menyayangkan, saat dirinya berteriak meminta pertolongan. Sejumlah warga baik pengendara yang melintas dan warga sekitar TKP sama sekali tidak merespon. Warga seolah acuh dengan apa yang dialami korban.”Saya setengah mati teriak tolong, tapi nggak ada yang mau bantu,” ungkap Luddia dengan mata berkaca.


Deretan  korban aksi jambret makin bertambah dan sudah sangat meresahkan masyarakat. Bahkan titik rawan jambret saat ini tidak bisa dipetakan lagi. Modusnya, pelaku biasanya mengincar calon korban dari awal bertemu. Kemudian calon korban dibuntuti hingga ke titik yang dianggap aman dari kejaran pelaku maupun orang lain (biasanya tempat sepi).


Di situ barulah pelaku melakukan eksekusi, yaitu dengan cara menarik barang bawaan korban. Ironisnya, tak satu pun pelaku berhasil diringkus. “Kejahatan jalanan atau aksi penjambretan menjadi salah satu prioritas penanganan,” kata Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono.


Berdasarkan data yang dihimpun Balikpapan Pos sepanjang November lalu sudah empat kali kasus jambret terjadi. Awal November lalu, Ruth (40) warga Gunung Polisi, di jambret di kawasan Km 3,5 Balikpapan Utara, Jegti (32) warga Km 15, di jambret di kawasan Km 10, Kamis (17/11) siang, Irma Dahlia (33) warga KM 17 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara di jambret di kawasan Km 15, Minggu (28/11) Sabriani (40) warga Perumnas Batu Ampar di depan gang Merpati  Km 0,5.(balikpapan_pos)